MAKALAH
PROSES PERKEMBANGN
POLA PIKIR MANUSIA
POLA PIKIR MANUSIA
Oleh :
ADITYA STIEVANO MAULANA
NIM
: BO4210043
FAISOL HUDA
NIM
: B74210076
SASTIAWATI
NIIM
: B04210083
MANAJEMEN
DAKWAH
FAKULTAS
DAKWAH
INSTITUT
AGAMGA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2010
KATA
PENGANTAR
Pujian dan kesyukuran hanya bagi Allah. Karena-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah yang akan datang pembahasannya ini.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Drs. H. Ah. Ali Arifin,
MM, selaku
dosen pembimbing mata kuliah bersangkutan, juga teman-teman yang telah turut
memberikan bantuannya dalam proses pembuatan makalah ini.
Tiada daya dan
upaya yang kami miliki, untuk itu tentunya makalah ini tidak terlepas dari
kesalahan, baik dalam redaksinya maupun isi yang ada dalam pembahasan makalah
ini. Kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan untuk kesempurnaan
makalah berikutnya.
Penyusun
Faisol,
Sastra, dan aditya
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN
POLAPIKIR MANUSIA............... 1
BAB III : KESIMPULAN.................................................................................. 1
BAB IV : PENUTUP........................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk berpikir diberi
hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya
termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu ini mendorong
manusia untuk menjelaskan gejala-gejala alam serta berusaha memecahkan masalah
yang dihadapi dan akhirnya manusia dapat mengumpulakan pengetahuan. Pengetahuan
yang terkumpul semain banyak disebabkan rasa ingin tahu manusia yang terus
berkembang juga daya pikirnya. Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan
seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan pembendharaan pengetahuan pada manusia
itu sendiri . hal ini tidak hnya meliputi tentang kebutuhan praktis hidupnya
sehari-hari tetepi juga berkembang sampai pada hall-hal menyangkut keindahan
dan seni.
Berlangsungnya perkembangan
pengetahuan tersebut lebih dipermudah dengan adanya tukarmenukar informasi
mengenai pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki masing-masing.
Perkembangan pengetahuan pada manusia
ini juga didukung oleh adanya sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia yang
selalu tidak puas, dan sifat yang ingin lebih baik. Mereka selalu berusaha
mengerti dan memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Sejalan dengan
perkembangan pengetahuan tersebut rasa keindahan manusia juga ikut berkembang.
Maka dalam kehidupannya pengetahuan yang telah dimiliki tersebut bukan hanya
diterapkan dan digunakan untuk kebutuhan hidupnya tetapi juga menyangkut
hal-hal yang bertalian dengan keindahan Dengan selalu berlangsungnya
perkembangan pengetahuan tampak lebih nyata bahwa manusia berbeda dari pada
hewan. Manusia merupakan makhluk hidup yang berakal serta mempunyai derajat
yang tertinggi bila di bandingkan dengan hewan atau makhluk selainnnya.
1.1
LATAR BELAKANG
Makhluk yang bernama
manusia memiliki ciri-ciri yang khusus yang tidak dimiliki oleh makhluk lain(makhluk hewan dan
tumbuhan).Ciri-ciri tersebut adalah manusia memiliki
akal,budi,rasa ingin tahu,kemauan yang lebih baik dan lain-lain.
Bila dibandingkan dengan
makhluk lain,tubuh manusia lebih lemah,tetapi rohani nya(akal,budi dan kemauan) jauh lebih kuat walaupun manusia
tidak dapat berenang seperti ikan atau terbang seperti
burung atau tidak mampu mengangkut benda yang berat
seperti gajah, tetapi manusia mampu menjadi makhluk yang paling
maju dan paling kuat dibanding makhluk lain.Hal ini terbukti ,saat ini manusia telah mampu menguasai dunia dan hewan.Itu semua dapat terjadi
karena hanya manusia yang memiliki akal budi dan kemauan
keras.
Manusia sebagai makhluk
berpikir dibekali hasrat ingin tahu terhadap benda dan semua peristiwa yang terjadi disekitarnya, bahkan juga ingin
tahu terhadap dirinya sendiri.Pada
hakikatnya,perkembangan pikiran manusia didasari dari
dorongan rasa ingin tahu dan ingin memahami serta memecahkan masalah yang dihadapi.Rasa ingin tahu pada manusia tidak sama, selalu
berkembang seakan tiada batas yang menyebabkan
berkembangnya ilmu pengetahuan.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diata,pokok pembahasa yang akan
dipecahkan dalammakalah ini adalah :
A.
Perkembangan Pola Pikir
Manusia
BABII
PEMBAHASAN
- Perkembangan Pola Pikir Manusia
Ilmu Pengetahuan berawal dari rasa
ingin tahu tentang benda-benda disekitarnya dan semuanya
ini terdapat dalam IPA secara lengkap. Misalnya pohon yang
tumbuh dan bergerak yang terkadang mengikuti rangsangan matahari
dan akar-akarnya yang mencari air untuk bertahan hidup seperti halnya manusia. Banyak sekali benda-benda entah hidup atau mati yang
berada disekitar kita, yang membuat kita ingin tahu akan hal
tersebut. Seperti bunglon yang menyesuaikan tempat hinggapnya
dengan merubah warnanya untuk melindungi diri. Manusia
memiliki rasa ingin tahu dan insting seperti makhluk lain,tetapi manusia memiliki akal yang dapat di gunakan untuk berpikir sehingga
dapat mengembangkan ilmu pengetahuaannya serta
mendorongnya untuk memecahkan masalah.
Ø Pengamatan terhadap benda-bend ditangkap oleh pancra
indra sehingga rasa ingin tahu
kembali muncul dan tentunya manusia tidak akan puas jika belum
mengetahui tentamg benda-benda tersebut. Hal ini hanya dimiliki oleh manusia saja yang mempunyai akal untuk berpikir.
1.
Mitos Penalaran dan Cara Memperoleh Pengetahuan
Rasa
ingin tahu ternyata tidak hanya atas dasar pengamatan saja,
seperti halnya zaman dahulu sebelum diketahuinya. Asal-usul
pelangi,mereka mengira pelangi adalah selendang bidadari.Hal ini
karena manusia tidak bisa menjawab dengan ilmu
pengetahuan seperti adanya gerhana,bulan,gempa dan
lain-lain.
¨
Hal inilah yang disebutMitos. Mitos timbul karena keterbatasan alat indra manusia seperti:
§ Alat penglihatan
Banyak benda-benda bergerak cepat sehingga tidak jelas oleh mata, mata tidak dapat ,melihat benda yang sangat
kecil selain menggunakan alat.
§ Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada
getarn frekuensi 30-30.000/detik.
§ Alat Pencium dan Pengecap
Bau dan rasa tidak dapat memastikan
benda yang dicecap
maupun diciumnya.
§ Alat Perasa
Manusia dapat
membedakan panas atau dingin namun relatif terbatas sehingga dapat diketahui secara tepat dengan alat tertentu.
Mitos dipercaya sebelun ilmu pengetahuan diketahui, namun setelah
diperoleh pengamatan dengan bantuan alat-alat.
¨
Menurut Aguste Comte dalam
sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu maupun kelompok
berlangsung tiga tahap:
§ Tahap Teologi /Fiktif
Mencari dan menemukan sebab pertama dan
tujuan yang terakhir dihubungkan dengan hal gaib.
§ Tahap Metafisika/Abstrak
Manusia tetap mencari
sebab utama tujuan akhir tetapi tidak dihubungkan dengan hal gaib tetapi kepada akal sendiri yang mampu
berpikir untuk menemukan suatu hal.
§ Tahap Positif Riil
Manusia mampu berpikir
secara positif atas dasar pengetahuan yang dicapai dan dikembangkan.
2.
Mitos antara Pro dan
Kontra
Manusia menerima mitos karena
keterbatasan pengetahuan, pengalaman
dan pemikirannya. Bahkan horoskop/ramalan nasib manusia berdasarkan
perbintangan juga berasal dari zaman
Babylonia kira-kira abad 700-600 SM.Karena kemampuan
berpikir yang maju dan perlengkapan memadai seperti
teropong maka mitos sedikit demi sedikit mulai
ditinggalkan dan mereka menggunakan akal sehat atau rasionalnya.Banyak
orang yunani yang mengikuti perubahan termasuk di dalamnya:
¨
Punama Heri,
Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta:PT
Rineka cipta,2001), hal.18
§ Anaximender (610-546 SM)
Alam semesta yang kita
lihat seperti bola dan bumi sebagai pusatnya.Ia juga mengajarkan pembuatan jam matahari dengan menggunakan tongkat.
§ Anaximenes (560-520 SM)
Pembentukan semua benda itu adalah
air,namun air merupakan salah satu bentuk saja.
§ Phytagoras (±500 SM)
Menurutnya ada 4
unsur yaitu tanah,api,udara dan air. penemuan terkenal adalah “Dalil Phytagoras” tentang segitga siku-siku.Tentang
alam semesta,bumi ini bulat dan berputar maka seolah-olah benda
alam lain mengelilingi matahari.
§ Empedokles (480-430 SM)
Dia menyempurnakan
ajaran Phytagoras tentang 4 unsur dengan mengenalkan tenaga penyekat atau tarik menarik dan pemisah atau
tolak menolak.Sehingga dapat menyatukan atau memisahkan unsur.
§ Plato (427-347 SM)
Keanekaragaman
yang tampak sebenarnya suatu duplikasi saja dari suatu yang kekal dan immaterial.
§ Aristoteles (348-322 SM)
Tentang unsur adanya zat tunggal yang
disebut “Hule” yang tergantung kondisinya Adapun transmutasi karena keadaan dingin, lembab, panas dan kering. Bagi
Aristoteles yang paling penting adalah berdasarkan
logika.
¨ Buku yang berjudul “De Revolution Orbium Caelestium”
artinya perdaran ala, semesta, buku ini berprinsip heliosentrisme (pusat matahari)
bertentangan dengan kepercayaan penguasa dan pokok ajarannya
yaitu:
§ Matahari pusat sistem solar
§ Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari
§ Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur.
¨
Bruno, pengikut Copernicus dari
hal tersebut menyimpulkan bahwa jagad raya tidak akan ada natasnya dan bintang
tersebar di langit.
¨
Ahli Ekonomi John Kepler
berpendapat bahwa:
1.
Planet beredar mengelilingi
matahari pada garis edar yang berbentuk elips dengan suatu fokus.
2.
Bila ditarik garis imajinasi
dari planet ke matahari dan sementara ia bergerak menurut garis edar maka luas
bidang yang ditempuh sama.
¨
Galileo
merupakan orang italia yang mengumumkan penemuannya berupa teleskop, dengan benda seperti itu dapat
digunakan untuk menemukan benda-benda langit yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Ia menemukan 4 bulan
yang mengelilingi yupiter. Ada
gunung- gunung dibulan dan bintik-bintik hitam di
matahari yang penting digunakan untuk menghitung
kecepatan rotasinya. Kelompok taburan bintang disebut
“Milky Way” atau galaksi Bimasakti, ini merupakan bagian
dari bermilyar-milyar bintang.
3.
Mitos dan Ilmu
Pengetahuan
Sebelum ditemukannya
pengetahuan, manusia percaya akan adanya mitos seperti halnya gerhana bulan. Masyarakat mengira gerhana bulan
terjadi karena bulan tersebut dimakan oleh raksasa sebangsa
makhluk halus, dan anak-anak mereka dilarang keluar rumah
dikarenakan takut hilang dibawa makhluk halus tersebut
seperti halnya bulan tersebut. Namun kenyataanya gerhana
bulan terjadi karena bulan memasuki daerah bayang-bayang
bumi akibat matahari,bumi, bulan berada dalam satu garis Lurus.Hal
ini diketahui karena adanya ilmu pengetahuan yang semakin canggih.
± Hal lain lagi terjadi yaitu asal-usul terjadinya pelangi.
Masyarakat mengira atau beranggapan
bahwa pelangi itu adalah selendang bida dari. Cerita yang menyangkut hal ini
dihubungkan dengan manusia bernama Jaka Tarub yang telah mencuri selendang
milik bidadari untuk dijadikan isteri. Jika selendangnya dicuri, bidadari
tersebut tidak akan bias terbang ke kahyangan. Namun setelah
beberapa tahun kemudian selendang tersebut ditemukan dan
sang bidadari tersebut kembali ke kahyangan dan mendiami
bulan adalah bidadari tersebut, bayang hitam tersebut bukanlah bidadari melainkan di bulan terdapat bagian yang bergunung-gunung dan
bagian dataran rendah,seperti halnya kawah dan lembah.Sehingga
dari bumi terlihat bayang-bayang hitam. Hal ini terjadi
karena terkenanya sinar dari cahaya bulan tersebut. Dan
pelangi ada karena pembiasan air yang terkena sinar
matahari.Hal ini terlihat ketika setelah hujan tiba. Bunyi petir bukanlah seorang dewa yang mengendarai kereta melainkan tabrakan
antara ion-ion yang ada di langit.
± Bahkan terjadinya air hujan bukanlah karena diatas
langit ada jendelany.
Sebenarnya air hujan
terjadi karena “uap air yang mengalami kondensasi sehingga berubah menjadi titik embun,titik-titik embun yang terbentuk
awan. Jika awan menjadi berat maka air tidak bisa ditahan sehingga terjadilah hujan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan-pembahasan yang telah
terpapar sebelumnya, dapatlah ditarik satu benang merah bahwa Membentuk kepribadian seseorang menjadi insan
kamil itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, akan tetapi membutuhkan
suatu ijtihad yang sungguh-sungguh dari firman-firman
ALLAH saw. Dalm surat
Annahal ayat 78:
وَالله
اَخرَ جَكُم مِن بُطُونِ اُمَّهَا تِكُم لاَ تَعلَمُونَ ثَيئاً وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمعَ
وَالاَ بصرَ وَالاَ فئِدَ ةَ لَعلََّكُم تَشكُرُونَ .
Artiya:
“Dan allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui siapapun, dan
dia memerimu pendengaran, penglihatan dan perasaan agar kamu bersyukur”
Manusia merupakan mahluk yang
diciptakan Allah dengan sempurna oleh Allah. Hal ini dapat kita lihat bahwa manusia berbeda dengan makhluk
yang lain. Misanya makhluk ciptaaan Allah seperti hewan
diciptakan hanya diberi insting, hal ini digunakan untuk
eksplorasi dirinya. Sedangkan manusia selain diberi insting,
juga diberi akal untuk berfikir. Akal diberikan kepada manusia supaya berfikir tentang ciptaan Allah. Akal manusia dari zaman ke zaman
semakin berkembang, seperti diketahui bahwa dahulu
manusia melihat segala sesuatu yang kiranya irasional
langsung dihubungkan pada mitos. Tetapi semakin berkembangnya
akal manusia hal yang mitos itu sudah mulai ditinggalkan. Dibuktikan dengan adanya hal yang belum diketahui manusia selalu ingin
tahu
apa itu? Tidak hanya itu saja setelah
tahu apa itu? Akan bertanya lagi tentang
bagaimana, mengapa dan lain-lain.
Dengan adanya rasa ingin tahu
seperti itu, manusia dapat menemukan hal- hal yang baru misalnya Phytagoras menemukan “dalil
Phytagoras”. Aristoteles menemukan tentang unsur dasar adanya zat tunggal
yang disebut “Hule” dan tokoh lainnya yang mengembangkan ilmu pengetahuan.
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah makalah yang
dapat pemakalah sampaikan. Pemakalah sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT semata. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif
pemakalah harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah
selanjutnya.
Dan semoga apa yang telah
pemakalah buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian yang budiman dan khususnya bagi pemakalah sendiri.
Aminnn……
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad dkk., Ilmu Alamiah
Dasar, Jakarta:
Rineka Cipta,1991.
Heri, Punama, Ilmu Alamiah
Dasar, Jakarta:
PT Rineka cipta, 2001
tingalkan pesan setelah copas
BalasHapus