Rabu, 03 Juli 2013

artikl obserfasi papuanugini





Di Irian Jaya yang mengenal mummie adalah suku Dhani dilembah baliwo daerah pegunugan Jaya Wijaya, yang dikkususkan kepada jasad pemuka / pada suku yang meninggal dengan tujuan tujuan agar rohnya tetap dekat dan dan selalu melindungi kesehatannya serta kesejah traan masarakat.

Proses pembuatannya mayat setelah diatur poseisinya diletakkan di atas panggung kemudian di asapi trus-menerus sampai kering . penyimpanannya di lantai ke III honas pria kepala sulu

Upacara insiasi Pendewaan

Setiapm laki-laki akil balig dipisahkan dengan orang tuanya, kemudian di gemleng fisik maupun mental sehingga menjadi pemuda yang gagah berani dan tangguh

Tatalaksana Upacara

Anak lakilaki ber posisi telungkep dan dilukai punggungnya dengan kayu yang tajam hingga darah keluar, oleh dua dukun beranak .

Yang lebih extrim lagi
Ø  Kemudian oleh dukun lain, luka tersebut disembuhkan dengan cara obat tradi sonal
Ø  Mengeluarkan darah mempunya nilai simbolis <mengeluarkan yawa sefat kanak-kanak>
Ø  Menyembuhkan dengan mantrea diartikan. Memberikan nyawa daru yang suci
Ø  Penampilan dukun dengan kedok menyeramkan , mukin Cuma menguji


Kesimpulan 
            Mungkin keita bisa merenungkan dari budaya yang ada di PAPUA bayak hal yang mereka yakini, itusemua karena adanya harapan, becara harapa, itu bulet,aneh,khayal,dan sebagainya. Terkadang kita bingung dengan harapan kitasendiri, mau dibawakemana harapan ini? Apa  harapan ini di biarkan terombang ambing seperti buih di tengah lautan ? ataukah harapan itu di hilangkan ? sehingga  orang itu tidak terbebani oleh harapan ! manuasi pasti pernah mempunyai harapa yang berbeda-beda dan dari perbedaan itu kita bisa meyikapi dengan profesonal,kita bisa mensyurinikmat yang telah dibeti alloh saw dan bisa berhidup sosial dengan baek

1 komentar:

http://www.facebook.com/theicol