Pengertian Sales Promotion Girl
Pemasaran suatu produk memerlukan
beberapa aktivitas yang melibatkan berbagai sumber daya. Sebagai
fenomena yang berkembang saat ini, dalam pemasaran terdapat
suatu bagian yang memiliki keterkaitan langsung dengan konsumen,
yaitu pada bagian sales product. Bagian ini terdiri dari
beberapa divisi, terutama yang berkaitan dengan sistem pemasaran
yang dilakukan suatu pemasaran.
Sebagai tenaga sales product, saat ini terdapat bagian pemasaran langsung yang menawarkan produk maupun sample product. Bagian ini biasanya dikenal sebagai sales promotion, dan karena adanya karakter gender maka terdapat sales promotion girls dan sales promotion boys. Pada penelitian ini akan dilakukan suatu analisis terhadap penggunaan sales promotion girls dari suatu produk perusahaan berkaitan dengan pemasaran produk tersebut.
Pengertian sales promotion girls dapat dilihat dari berbagai aspek. Secara penggunaan bahasa, menurut Poerwodarminto (1987:198),
sales promotion girl merupakan suatu profesi yang bergerak dalam pemasaran atau promosi suatu produk. Profesi ini biasanya menggunakan wanita yang mempunyai karakter fisik yang menarik sebagai usaha untuk menarik perhatian konsumen.
Menurut Carter (1999:37), kebutuhan perusahaan terhadap tenaga sales promotion girls disesuaikan dengan karakteristik suatu produk yang akan dipasarkan. Promosi produk untuk kebutuhan sehari-hari biasanya menggunakan tenaga sales promotion girls dengan kriteria yang dimungkinkan lebih rendah dibandingkan dengan sales promotion girls untuk produk semisal produk lux seperti halnya otomotif. Dengan demikian, pemilihan penggunaan tenaga sales promotion girl dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan produk yang akan dipromosikan. Kesesuaian antara produk yang dipromosikan dengan kualifikasi sales promotion girls memungkinkan akan meningkatkan daya tarik konsumen pada produk yang dipromosikan. Keberadaan karakter fisik seorang sales promotion girl tersebut, secara fungsional dapat mengangkat citra produk, terutama produk konsumsi langsung.
Menurut Darmono (1998:35), seorang sales promotion girl dituntut untuk mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi, terutama terhadap pengetahuan produk yang dipromosikan maupun yang dipasarkan dan juga mempunyai penampilan fisik yang mendukung terhadap karakter produk.
Pengertian sales promotion girl ditinjau dari sistem pemasaran, Nitisemito (2001:53) berpendapat bahwa sebagai salah satu pendukung pemasaran suatu produk maka diperlukan tenaga promosi suatu produk sehingga mampu menarik konsumen. Selanjutnya,dengan kemampuan berpromosi yang dimiliki seorang sales promotion girl akan mampu memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan produk.
Retnasih (2001:23) menyatakan: "Sales promotion girl adalah seorang perempuan yang direkrut oleh perusahaan untuk mempromosikan produk." Pendapat ini melihat keberadaan sales promotion girls dari fungsinya yaitu sebagai pihak presenter dari suatu produk. Lebih lanjut pendapat ini mengilustrasikan bahwa tugas utama dari sales promotion girls adalah promosi produk, pada umumnya status sales promotion girls adalah karyawan kontrakan. Mereka dikontrak dalam kurun waktu tertentu untuk mempromosikan produk.
Kemampuan Yang Harus Dimiliki
Seorang SPG
Raharti (2001:223) menyatakan
bahwa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
sales promotion girls, yaitu
-
Performance. Performance ini merupakan tampilan fisik yang dapat diindera dengan menggunakan penglihatan. Dalam perspektif ini, performance juga mengilustrasikan tentang pembawaan seseorang. Pembawaan ini diukur dari penampilan outlook (penampilan fisik) dan desain dress code (desain pakaian), ukuran dari pembawaan ini subyektif (setiap orang dimungkinkan berbeda).
-
Communicating Style. Komunikasi mutlak harus terpenuhi oleh sales promotion girl karena melalui komunikasi ini akan mampu tercipta interaksi antara konsumen dan sales promotion girls. Komunikasi ini diukur dari gaya bicara dan cara berkomunikasi. Pengukuran atas communicating style ini dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif.
-
Body Language. Body language ini lebih mengarah pada gerakan fisik (lemah lembut, lemah gemulai, dan lainnya). Gerak tubuh ketika menawarkan produk dan sentuhan fisik (body touch) adalah deskripsi dari body language ini. Pengukuran atas body language dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif.
Jika memenuhi unsur tersebut, sangat dimungkinkan sales promotion girls yang direkrut perusahaan akan mampu menciptakan persepsi yang baik tentang produk yang diiklankan, dan akan diikuti dengan minat pembelian.
Persyarat Umum Seorang SPG:
-
Wanita
-
Maksimal Umur 24 tahun
-
Pendidikan Minimum SMU Sederajat
-
Tinggi badan minimum 160 cm
-
Berat Badan maksimal 56 kg
-
Berpenampilan menarik
-
Berpengalaman sebagai SPG atau punya minat belajar untuk menjadi SPG yang baik.
Sales promotion girl dari
fungsinya yaitu sebagai pihak presenter dari suatu produk. Dari
ini dapat kita simpulkan bahwa tugas SPG adalah mempromosikan
produk, menjual produk ke konsumen/ kalayak ramai.
Kualitas SPG Dinilai Bedasarkan
Pengalamannya
Sales Promotion Girl atau SPG
adalah bagian yang mungkin tak bisa di pisahkan dari sebuah mata
rantai perusahaan penyedia barang produksi. SPG merupakan bagian
dari divisi ujung tombak perusahaan. Biasanya SPG berhadapan
langsung dengan end user atau bisa juga berhadapan dengan
reseller atau retailer alias pengecer. Tergantung bagaimana
program yang di gunakan oleh perusahaan dalam menggunakan jasa
SPG.
Ada SPG yang memang merupakan
bagian organik dsari perusahan, namun ada juga yang non organik.
Organik dalam arti SPG tersebut memanglah karyawan atau pegawai
tetap perusahaan tersebut yang bertugas menjadi tenaga promosi
atas barang yang dihasilkan perusahaan. Non organik artinya SPG
tersebut hanyalah tenaga temporer yang di sewa atau dibayar
dengan perjanjian kontrak kerja atas waktu tertentu. Asal muasal
SPG ini ada yang dari perorangan tapi ada juga yang merupakan
stok siap pakai yang disediakan oleh perusahaan pengerah tenaga
kerja atau Agency. Ada juga SPG yang merupakan stok dari sebuah
perusahaan Outsourcing. Kini banyak terdapat perusahaan
Agency/Outsourcing seperti ini. Bukan hanya SPG yang di sediakan,
namun juga Sekuriti, Operator Telepon, ada juga Cleaning Service
dan Building Treatment.
Kembali ke soal SPG. Kehadiran
seorang SPG dalam sebuah acara promosi baik yang berupa acara
mobile Road Trip atau Stand Exhibition, sedikit banyak membantu
perusahaan dalam menggaet calon pembelinya. Ini didasarkan pada
penampilan pertama yang di tunjukkan oleh SPG dengan penampilan
fisik yang memang biasanya menarik. Setelah melihat penampilan
SPG dan penawarannya yang menarik, biasanya calon pembeli
berpikir untuk mencoba produk atau sekedar menerima sampel/brosur
yang di sodorkan oleh SPG. Sampel atau brosur inilah yang
kemudian menjadi sebuah awal jembatan adanya komunikasi antara
SPG dengan calon pembeli. Sampel biasanya diberikan oleh
perusahaan yang menjual produk makanan, minuman atau produk
rokok. Sampel rokok sebatang atau freedrink segelas minuman rasa
jeruk biasanya sering di tawarkan oleh si SPG ini. Dan untuk
produk yang tidak mengunakan free sampel biasanya cukup dengan
free test, seperti produk komputer, modem internet atau juga
sepeda motor.
Namun banyak juga perusahaanyang sering kali merasa tidak terbantukan secara optimal oleh SPG iniTerutama SPG yang non organik. Hal ini terjadi karena SPG non organik biasanya tidak memiliki kompetensi yang baik terhadap produk yang di jual. Product knowledge sering kali tak dikuasainya dengan baik. Hal ini lantaran tak ada waktu yang cukup untuk mempelajarinya karena SPG seperti ini sering menerima job secara dadakan. Namun banyak juga SPG yang sedikit masa bodoh dengan product knowledge. Mereka berpikir hanya bagaimana menarik calon pembeli dengan penampilannya dan selanjutnya mereka menyodorkan brosur lalu menjelaskan secara garis besarnya saja dan mereka hanya berpikir bagaimana jam kerja yang ia jalani segera berakhir untuk kemudian mendapatkan upahnya.
Namun banyak juga perusahaanyang sering kali merasa tidak terbantukan secara optimal oleh SPG iniTerutama SPG yang non organik. Hal ini terjadi karena SPG non organik biasanya tidak memiliki kompetensi yang baik terhadap produk yang di jual. Product knowledge sering kali tak dikuasainya dengan baik. Hal ini lantaran tak ada waktu yang cukup untuk mempelajarinya karena SPG seperti ini sering menerima job secara dadakan. Namun banyak juga SPG yang sedikit masa bodoh dengan product knowledge. Mereka berpikir hanya bagaimana menarik calon pembeli dengan penampilannya dan selanjutnya mereka menyodorkan brosur lalu menjelaskan secara garis besarnya saja dan mereka hanya berpikir bagaimana jam kerja yang ia jalani segera berakhir untuk kemudian mendapatkan upahnya.
Berbeda dengan SPG yang organik,
mereka menguasai lebih banyak product knowledge karena memang ia
menjadi bagian secara tak terpisahkan pada perusahaan yang
menghasilkan produk yang ia jual. namun bukan berarti semua SPG
memiliki kekurangan seperti kebanyakan SPG non organik tadi.
Banyak juga SPG yang berusaha mempelajari pengetahuan tentang
produk yang ia jual. Mereka memposisikan dirinya seperti calon
konsumen kebanyakan, dimana selalu ingin mengerti detail produk
yang akan ia belinya dan menguasai lebih banyak pengetahuan atas
produk tersebut.
Bahkan jika perlu SPG professional
seperti ini membeli produk yang akan ia tawarkan agar ia sendiri
paham atas apa yang dirasakan konsumen yang membeli produk
tersebut dan kemudian ia membandingkan dengan produk kompetitor.
Karena selain menguasai hampir seluruh produk knowledge yang ia
tawarkan, SPG juga harus paham atas apa saja yang dilakukan oleh
kompetitor atau pesaing. Baik itu mengenai keunggulan produk
maupun program-program yang sedang dijalankan kompetitor.
Ambil contoh, seorang SPG
kartuHALO harus menguasai product knowledge kartuHALO dan paham
dengan program yang dijalankan Layanan Paskabayar Seluler
lainnya seperti Xplor dari Excelcomindo Pratama dan Matrix dari
Indosat. Begitu juga sebaliknya. Nah, disinilah di butuhkan yang
namanya CAD ( Competittor Activity Data).
Jika sudah menguasai lebih banyak product knowledge baik produk yang dijualnya sendiri maupun produk kompetitor, maka SPG seperti ini merupakan SPG yang kualified. Dan tak jarang SPG non organik yang handal seperti ini seringkali bisa menembus masuk ke jajaran posisi bergengsi pada perusahaan yang dulunya ia ikuti secara parsial.
Jika kamu ingin menjadi SPG, di
situs ini masih ada Lowongan Kerja SPG -
Klik Disini Untuk Informasi
Lengkapnya
spg ajipp
BalasHapus