MAKALAH
SEJARAH PERADABAN ISLAM DI SPANYOL
(ANDALUSIA)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Sejarah
Peradaban Islam”
Dosen
Pembimbing:
Drs. M. Taqwim Suji
Oleh:
Setyoning Asyiyatu Tiva B54210063
FAKULTAS
DAKWAH
JURUSAN
MANAJEMEN DAKWAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2011
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena dengan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul Sejarah Peradaban Islam di Spanyol.
Penyusun mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantunya dalam meyelesaikan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.
Semoga
makalah ini memberikan informasi dan manfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan kita.
Surabaya, Maret 2011
Penulis,
DAFTAR
ISI
Hal.
KATA
PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR
ISI.................................................................................................................ii
BAB
I: PENDAHULUAN............................................................................................1
A.
Latar Belakang.............................................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN..............................................................................................2
A.
Masuknya Islam di
Spanyol.........................................................................2
B. Perkembangan Islam di Spanyol.................................................................
4
C. Kemajuan Peradaban...................................................................................
7
1. Pengetahuan...........................................................................................7
2. Pembangunan........................................................................................
9
D. Sebab Kemajuan Dan Kemunduran
1.
Kemajuan.............................................................................................
10
2.
Kemunduran........................................................................................
10
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................................
11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika
pemerintah Islam (Bani Umayyah) berkuasa, Spanyol menjadi salah satu pusat ilmu
pengetahuan dunia dan bagi Eropa khususnya. Eropa yang pada waktu itu juga
sedang berada dalam abad kegelapan, akhirnya menemukan Renaissance berkat kontribusi Islam yang berkuasa di Spanyol.
Al-Hakam,
sang pecinta ilmu pengetahuan, mengimpor buku-buku tentang karya ilmiah,
jurnal, dan karya sastra dari Arab ke Cordova pada masa pemerintahannya di abad
kesepuluh. Abdurrahman I membangun istana dan masjid Cordova Yang begitu indah
dan megah. Selain itu, ketika Islam berkuasa di spanyol, kota-kota dibangun,
Universitas didirikan, jembatan dan jalan diperbaiki, sistem irigasi
ditambahkan dan masih banyak yang lainnya. Singkatnya, Islam mampu memulihkan
keadaan dan bahkan membuat Spanyol menjadi baik setelah kegagalan kerajaan
Visigothic dalam memerintah.
Kesuksesan
Islam bukan tanpa sebab. Tentu saja ada faktor yang mendorong hal itu. Kesuksesan
itu juga tak lepas dari orang-orang yang berjasa. Meski pada akhirnya Islam
hancur lebur di sana, namun kejayaan Islam di spanyol mengukir prestasi
tersendiri bagi sejarah peradaban umat islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masuknya Islam di Spanyol
Masuknya Islam
si Spanyol diawali dengan lolosnya Abdurrahman, satu-satunya orang yang selamat
dari pembinasaan Bani Umayyah oleh Dinasti Abbasiyah pada tahun 750 M. Ia lolos
dari kejaran tentara Bani Abbasiyah dengan cara bersembunyi di dalam sungai
Efrat. Ia mengembara ke Afrika dan akhirnya dapat berkuasa di Spanyol.
Abdurrahman dan
keturunannya berhasil mengangkat derajat islam di Spanyol. Di Cordova, pusat
pemerintahan Spanyol, masjid Cordova, Universitas Cordova dan perpustakaan yang
mengandung ribuan buku-buku ilmiah, telah didirikan pada masa pemerintahannya.
Buku-buku dalam persutakaan tersebut sebagian besar merupakan karya para ilmuwan Muslim. Dari perpustakaan inilah
Spanyol menjadi salah satu pusat pengetahuan dunia. Dari sini bisa dilihat
bahwa Islam memberikan perubahan yang sangat baik untuk kehidupan dunia barat.
Dalam penaklukan
Spanyol secara kesuluruhan, kemenangan selalu berada pada pihak orang Muslim.
Kemenangan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor eksternal (berasal dari
luar pihak muslim) dan faktor internal (berasal dari dalam pihak muslim)[1].
Faktor
eksternalnya adalah keadaan ekonomi, sosial, politik, dan keagamaan di Spanyol
yang memburuk. Secara politik, wilayah Spanyol terkoyak-koyak dan terbagi-bagi
ke dalam beberapa Negara kecil. Bersamaan dengan itu, penguasa Gothic bersikap
tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut oleh penguasa daerah (aliran
Monofosit), apalagi terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut agama Yahudi
yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut
agama Kristen. Yang tidak bersedia akan disiksa dan dibunuh. Selain itu,
masyarakat Spanyol hidup dalam sistem kelas, dan rakyat kasta bawah menjadi
sangat tertindas. Dalam situasi ini, masyarakat Spanyol mendambakan seorang
juru penyelamat dan pada waktu itu Islam dating dan menawarkan kedamaian.
Sektor ekonomi di Spanyol sangat mengkhawatirkan. Di bawah kekuasaan kerajaan Visigotghic, pertanian, perindustrian,
dan pertambangan sama sekali tidak berkembang alias lumpuh.
Sedangkan faktor
internalnya adalah para pemimpin Islam yang tangguh, kuat, kompak, cakap,
berani dan percaya diri. Selain itu, tentara Islam menunjukkan bahwa agama yang
mereka percayai adalah agama yang penuh dengan toleransi, persaudaraan, dan
tolong menolong.
Dalam proses penaklukan Spanyol ada tiga orang yang berjasa yaitu:
1. Tharif ibn Malik. Tharif
dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang
berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang, lima
ratus orang diantaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal
yang disediakan oleh Julian. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara membawa
harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya.
2. Thariq ibn Ziyad Rahimahullah
lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol karena pasukannya lebih besar dan
hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang
didukung oleh Musa ibn Nushair Rahimahullah dan sebagian lagi orang Arab yang
dikirim Khalifah al-Walid Rahimahullah. Pasukan itu kemudian menyeberangi Selat
di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad Rahimahullah. Ia menyiapkan
pasukannya di sebuah gunung yang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal
Thariq). Dari situ Thariq Rahimahullah dan pasukannya terus menaklukkan
kota-kota penting, seperti Cordova, Granada dan Toledo (ibu kota kerajaan Gothik
saat itu).[2]
3. Musa ibn Nushair. Beliau
merasa perlu melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran dengan maksud
membantu perjuangan Thariq. Dan akhirnya beliau berdua memenangkan daerah
Spanyol.
B. Perkembangan Islam di Spanyol
1. Periode Pertama (711-755 M )
Pada priode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang
diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yang berpusat di Damaskus. Dalam periode
ini stabilitas politik negeri belum tercapai secara sempurna. Hal ini
disebabkan oleh adanya gangguan-gangguan yang datang dari dalam dan luar.
Gangguan dari dalam adalah perselisihan di antara elit penguasa,
terutama akibat perbedaan etnis dan golongan.[3] Selain
itu, terdapat perbedaan pandangan antara Khalifah di Damakus dan gubernur
Afrika Utara. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali
(gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat.
Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang
bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang memang tidak pernah tunduk
kepada pemerintahan Islam.
2. Periode kedua (755-912 M)
Pada periode ini, Spanyol berada dibawah pemerintahan seorang yang bergelar
Amir (panglima atau Gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan
Islam yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah di Baghdad.
Penguasa-penguasa Spanyol pada periode ini adalah Abd al-Rahman Al-Dakhil,
Hisyam I, Hakam I, Abd Al-Rahman Al-Autshat, Muhammad ibn Abd Al-Rahman, Munzir
ibn Muhammad, dan Abdullah ibn Muhammad.
Pada periode ini, umat Islam
Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan baik dalam bidang politik maupun
dalam bidang peradaban. Pemikiran filsafat mulai masuk pada periode ini,
terutama di zaman Abdurrahman Al-Autshat. Abd Al-Rahman Al-Dakhil
mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.
Hisyam dikenal berjasa dalam menegakkan hukum Islam dan Hakam dikenal sebagai
pembaharu dalam bidang kemiliteran. Sekalipun demikian, berbagai ancaman
dan kerusuhan terjadi. pada pertengahan Abad ke-9, stabilitas negara terganggu
dengan munculnya gerakan Kristen fanatik. Selain itu, terjadi gerakan revolusi
oleh orang- orang yang merasa tidak puas dengan pemerintahan, dan pemberontakan
yang dipelopori oeh Hafsun dan anaknya. selain itu, perang antara suku arab dan
suku Barbar sering terjadi.
3. Periode ketiga (912-1013 M)
Periode ini mulai berlangsung
mulai dari pemerintahan Abd Al-Rahman III yang bergelar “An-Nasir” sampai
munculnya “Raja-raja Kelompok” yang dikenal dengan sebutan muluk al-thawaif .
pada periode ini, spanyol diperintahkan oleh penguasa dengan gelar Khalifah.
Khalifah-khalifah besar yang memerintah pada periode ini ada tiga orang yaitu
Abd Al-Rahman Al-Nasir (912-961 M), Hakam II (961-976 M), dan Hisyam (976-1009M).
Pada periode ini, Umat
IslamSpanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan, menyaingi kejayaan daulat
Abbasiyah di Baghdad. Abd Al-Rahman Al-Nashir mendirikan Universitas Cordova.
Perpustakaan memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang kolektor
buku dan pendiri perpustakaan. Awal kehancuran Spanyol terjadi ketika Hisyam
naik tahta. pada waktu usianya berumur sebelas tahun. karena itulah
kekhalifahan berada pada tangan para pejabat. para pejabat mengankat Ibn Abi ‘Amr
sebagai pemegang kekuasaan. Ia dinilai berhasil dalam pemerintahnnya karena
berhasil melakukan ekspansi yang cukup luas. Pada tahun 1002 M, ia digantikan
oleh anaknya, Al- Muzaffar. Pada tahun 1008 M, Al-Muzaffar digantikan oleh
adiknya yang sama sekali tidak berkompeten dalam memerintah. Sehingga dalam
pemerintahannya terjadi kehancuran yang parah dan para pejabat pun tak ada yang
bisa memperbaiki Spanyol pada waktu itu. Pada 1013 M para menteri menghapus
jabatan kholifah dan pada waktu itu Spanyol sudah terpecah menjadi negara-
negara kecil.
4. Periode keempat (1013-1086 M)
Pada periode ini, Spanyol terpecah
menjadi lebih dari tiga puluh Negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja
golongan atau Al-Mulukuth-Thawaif, yang berpusat di suatu kota seperti Seville,
Cordova, Toledo, dan sebagainya. Pada periode ini umat Islam Spanyol kembali
memasuk masa pertikaian intern. Ironisnya, kalu terjadi perang saudara, ada di
antara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja
Kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik Islam
itu, untuk pertama kalinya, orang-orang Kristen pada periode ini mulai
mengambil inisiatif penyerangan. Meskipun, kehidupan politik tidak stabil,
namun, kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini.
5. Periode kelima (1086-1248 M)
Pada tahun 1212 M, tentara
Kristen memperoleh kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Seluruh Spanyol
kecuali Granada lepas dari kekuasaan Islam.
6. Periode keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini, Islam hanya
berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492). Peradaban
kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir. Akan tetapi,
secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Kekuatan
Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir , karena
perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan (Abu Abdullah).
Abu Abdullah meminta bantuan kepada Ferdinand dan Isabella, inilah yang
menyebabkan hilangya eksistensi Islam di Spanyol. Abu Abdullah tidak kuasa
menahan serangan-serangan orang Kristen tersebut dan pada akhirnya mengaku
kalah. Ia menyerahkan kekuasaan kepada Ferdenand dan Isabella. Kemudian, hijrah
ke Afika Utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol tahun
1492 M. umat Islam setelah itu dihadapkan kepada dua pilihan, masuk Kristen
atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat islam di daerah ini.[4]
C. Kemajuan Peradaban
1. Pengetahuan
Kemajuan yang terjadi di
Spanyol pada waktu itu adalah berkat
inisiatif Al-Hakam (961-976 M). Al-Hakam mengimpor naskah-naskah
(sastra, filosofis, dan karya ilmiah) dari Timur ke Spanyol. Al-HAkam II
memperluas dan memperbesar perpustakaan yang ada di Ibukota Cordoba sehingga
menjadi perpustakaan terbesar untuk seluruh Eropa (pada masanya dan abad-abad
berikutnya. Kterlibatan dan keasyikannya pada dunia ilmu pengetahuan dilukiskan
dalam Historians’ History os the World (Vol. VIII:233)[5]
a. Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brillian
dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang
dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap
filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M, selama
pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibnu Abd Al-Rahman
(832-886 M).[6]
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyl adalah Abu Bakr
Muhamad ibn Al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibnu Bajjah. MAsalah yang
dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis. Magnum Opusnya adalah Tadbir
Al-Mutawahhid.[7] Tokoh utama kedua adalah
Abu Bakr ibn Thufail. Karya Abu Bakr ibn Thufail adalah Hay ibn Yaqzhan.
Tokoh utama selanjutnya adalah Ibu Rusyd. Ibnu Rusyd adalah filsuf terbesar
Islam.
b. Fiqh
Spanyol adalah penganut mazhab MAliki dalm bidang fiqh. Mazhab ini
diperkenlakan oleh Ziyad ibn Abd Al-Rahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan
oleh Ibn Yahya, yang menjadi Qadhi pada masa pemerintahan Hisyam ibn Abd
Al-Rahman. Tokoh-tokoh lain dalm bidang fiqh di Spanyol antara lain Abu Bakr
ibn Al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id l-Baluthi, dan Ibn Hazm.
c. Sains
Ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi kimia dan lain-lain juga
berkembangn dengan baik. Abbas ibn Farnas terkenal dengan kiia dan astronomi. Ia
adalah orang yang menemukan pembuatan kaca dari batu.[8]
Ahmad ibn Ibas adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umm Al-HAsan bint Abi
Ja’far dan saudara perempuan Al-hafidz adalah dua perempuan yang terkenal dalam
bidang kedokteran.
Dalam bidang sejarah dan geografi ada Ibn Jubair yang menulis tentang
negeri-negeri muslim Meditirenia, Ibn Al-Khatib
yang menyusun riwayat Granada, dan Ibnu Khaldun yang merumuskan filsafat
sejarah.
d. Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, tokohnya adalah Al-Hasan ibn Nafi.
Beliau terkenal sebagai penggubah lagu. Dan di dalam setiap pertunjukan dan
perjamuan, kemampuannya selalu dipetunjukkan. Ia terkenal dengan sebutan
Zaryab.
e. Bahasa dan Sastra
Bahasa yang digunakan dalam administrasi dan pemerintah Spanyol adalah
bahasa Arab. Uniknya penduduk asli tidak memprotes keadaan tersebut. Bahkan,
mereka justru cenderung menomorduakan bahasa asli mereka.
Tokoh bahasa ketika itu adalah Ibn Sayyidih, Ibn Malik (pengarang Alfiyah), Ibn Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu
Ali Al-Isyibili, Abu Al-Hasan Ibn Usfur, dan abu Al-Hayyan Al-Gharnathi.
Selain itu, ada juga Ibn Abdi Rabbih dengan bukunya Al-Iqd
al-Farid, Ibn Basam dengan bukunya Al-Dzakirah fi Miahasin al-Jazirah, dan
Al-Fath Ibn al-Haqan dengan karangannya Al-Qalaid.[9]
2. Pembangunan
Pemerintah Islam
membuat tropong bintang di Cordova, membangun pasar dan jembatan, melakukan
upaya pengendalian banjir dan penyimpanan air hujan, membangun sistem irigasi
hidrolik dengan menggunakan roda air (water
wheel), memperkenalkan tanaman padi dan jeruk, dan mendirikan pabrik-pabrik
tekstil, kulit, logam, dan lainnya.
Namun demikian,
pebangunan yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti
pembangunan kota, istana, mesjid, pemukiman, dan taman-taman. Di antara
pembangunan yang megah adalah adalah mesjid Cordova, kota Al-Zahra, Istana JA’fariyah
di Saragosa, tembok Toledo, istana Al-Makmun, mesjid Seville, dan Istana
Al-Hara di Granada.
D. Sebab Kemajuan Dan Kemunduran
1. Kemajuan
Ø
Toleransi beragama
Ø
Pemimpin yang berwibawa
Ø
Kesatuan budaya dunia islam
2. Kemunduran
Ø
Konflik islam dengan Kristen
Ø
Tidak adanya ideologi pemersatu
Ø
Kesulitan ekonomi
Ø
Tidak jelasnya system peralihan kekuasaan
Ø
Keterpencilan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Peradaban Islam di Spanyol terlihat setelah masuknya
Ad-Dakhil ke sana. Perlahan demi perlahan Islam memberikan kontribusi yang
cukup besar bagi kemajuan Spanyol. ejayaan Islam di Spanyol merupakan salah
satu prestasi penting bagi umat islam karena memberikan sumbangsih yang besar
bagi kemajuan dunia dan Eropa pada khususya. Kemajuan ini dicapai karena
beberpa faktor. Yaitu factor yang dating dari diri orang Islam sendiri dan dari
luar orang Islam.
Tapi pada abad ke – 10 M dunia
Islam mulai menampakkan tanda-tanda kemunduran, begitu juga peradabannya.
Kemunduran itu terjadi setapak demi setapak, sehingga pada abad keenam belas
islam sudah hamper tak ada lagi di Spanyol.
DAFTAR
PUSTAKA
Fakhri,
Majid. 1986. Sejarah Filsafat Islam.
Jakarta: Pustaka Jaya
Ismail,
Faisal. 1996. Paradigma Kebudayaan Islam.
Yogyakarta: Titian Ilahi Press
Nasution, Harun. 1983. Islam
Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: Pustaka Al-Husna
Syalabi, A.. 1983. Sejarah dan
Kebudayaan Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna
Yatim,
Badri. 2007. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Raya
http://my.opera.com/hasniew/blog/2010/07/11/peradaban-islam-di-andalusia-spanyol-2
FUTNOT
[2] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, jilid 2,
(Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983, cetakan pertama), hlm. 154
[4] Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya,
JIlid 2, (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1983, cetakan pertama), hlm. 154
[5] Faisal Ismail, Paradigma Kebudayaan Islam, (Yogyakarta:
Titian Ilahi Press, 1996), hlm.149
[7] Badri Yatim, op.
Cit. 101
[8] Ahmad Syalabi, op. cit.,hlm. 86
[9] http://my.opera.com/hasniew/blog/2010/07/11/peradaban-islam-di-andalusia-spanyol-2
jangan lupa komenta gan
BalasHapusmantap artikelnya gan
BalasHapus