HASIL PENELITIAN KUANTITATIF
PERBEDAAN PRESTASI
ANTARA MAHASISWA YANG AKTIF
DAN TIDAK AKTIF DALAM ORGANISASI
DI FAKULTAS DAKWAH IAIN SUNAN AMPEL
SURABAYA
Dosen
Pembimbing:
Samsul Anam, MM
Disusun oleh Kelompok 5
:
1.
Khoirul
Anam (B54210067)
2.
Chalimatul
Mukaromah (B34210057)
3.
Khusnul
Khotimah (B04210077)
4.
Faishol
Huda (B74210076)
5.
Aditya
Stievanomaulana (B04210043)
FAKULTAS
DAKWAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung kepada kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) khususnya pada generasi muda. Salah satu jalur strategis yang
dapat digunakan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas tersebut
adalah jalur pendidikan. Dalam hal ini mahasiswa dapat dikatakan sebagai
kelompok generasi muda yang sedang belajar atau menuntut ilmu di Perguruan
Tinggi dengan jurusan atau program tertentu.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dari para cendekia yang tingkah
lakunya patut dijadikan sebagai contoh. Keberhasilan mahasiswa dalam menempuh
perkuliahan dapat dilihat dari prestasi akademiknya.
Banyak fenomena yang berkembang di kalangan
akademis, dalam hal ini adalah mahasiswa. Mereka cenderung membagi mahasiswa
dalam dua kelompok besar, yaitu mahasiswa yang dikenal dengan sebutan aktivis dan
mahasiswa yang dikenal pasif. Dalam kamus ilmiah, aktivis adalah orang yang
aktif dalam membantu dan mengabdikan hidupnya untuk kepentingan bersama.
Perasaan hidup yang tidak nyaman dilingkungan sekitar menjadikan hati dan
pikiran gerah dan menimbulkan rasa ingin bergerak untuk mengembalikan tatanan
kehidupan menjadi lebih nyaman. Aktivis memiliki beberapa ciri yang tertanam
didalam dirinya.
Dalam pembahasan ini aktivis sangat identik dengan hal-hal yang berbau
anarkis, indisipliner, dan
berbuat semaunya sendiri. Inilah suatu pemikiran yang muncul ketika kita
mendengar tentang kata-kata aktivis. Tetapi menurut kami, tidak bisa dikatakan
bahwa semua hal-hal yang berbau aktivis adalah negatif, karena banyak kita
temui aktivis-aktivis yang mengedepankan sosial. Sedangkan yang tergolong mahasiswa
pasif adalah orang yang tidak aktif atau cenderung tidak menghiraukan hidupnya untuk
kepentingan bersama.[1]
Kami melihat dan menilai bahwa mahasiswa yang aktivis, khususnya yang ada di fakultas dakwah, hanya sebagian kecil yang menganggap bahwa
kuliah itu tidak penting. Kenapa demikian? Karena
mereka selalu mengedepankan loyalitas dan juga totalitas kepada
organisasi yang mereka ikuti. Sebenarnya sangatlah bagus mereka mau dan
berminat untuk terjun langsung dalam kehidupan berorganisasi. Tetapi mereka
melupakan hal pokok dan juga tujuan mereka berada di kampus, yakni belajar dan menyelesaikan studi sesuai
dengan target yang dicanangkan oleh fakultas.
Dan satu hal yang paling dominan dan menarik untuk diteliti adalah
keanehan yang terjadi dalam diri mahasiswa khusus atau yang merangkap jabatan
yakni lebih dikenal dengan aktivis. Mereka adalah mahasiswa yang aktif dalam bidang organisasi, dan tidak jarang
mereka menjadi penggerak reformasi yang terjadi di negeri ini. Tetapi yang
memprihatinkan adalah banyaknya aktivis yang dinilai tidak baik oleh mayarakat,
baik masyarakat kampus ataupun masyarakat di luar
kampus. Hal ini yang menginspirasikan atau melatar belakangi kami untuk
melakukan penelitian, salah
satunya adalah yang berhubungan dengan mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prestasi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi ?
2. Bagaimana prestasi mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi
?
3. Apakah ada perbedaan
antara prestasi
mahasiswa yang aktif dan tidak aktif
dalam berorganisasi ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai
dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Ingin mengetahui prestasi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi
2. Ingin mengetahui prestasi mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi
3. Ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara prestasi mahasiswa
yang aktif dan tidak aktif dalam berorganisasi
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dibagi menjadi 2 yakni:
·
Manfaat secara teoritik
Secara
teoritik, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan ilmu pengetahuan
mahasiswa khususnya mahasiswa fakultas dakwah. Dan lebih khusus lagi tentang
budaya organisasi. Dikarenakan banyak yang beranggapan bahwa aktivis di pandang
sebelah mata oleh sebagian masyarakat kampus.
·
Manfaat secara praktis
Manfaat
penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada fakultas ataupun
bahkan universitas untuk memperhatikan ataupun memberikan suntikan motivasi
terhadap aktivis-aktivis kampus, sehimgga mampu memanfaatkan kemampuan yang
dimiliki oleh para aktivis karena mereka mempunyai nilai lebih dari pada
mahasiswa yang lainnya.
BAB
II
TEORI DAN PENELITIAN
TERDAHULU
A. Landasan Teori
a.
Organisasi
Organizing atau organisasi berasal dari kata “Organisme” yang berarti
menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang di integrasikan sedemikian rupa,
sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhan.
Organisasi dikalangan mahasiswa ada dua bentuk, yaitu organisasi intra
kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi intra kampus yaitu organisasi
yang berada di dalam kampus, yang ruang lingkup kegiatan dan anggotanya hanya
terbatas pada mahasiswa yang ada di kampus tersebut atau sewaktu-waktu
melibatkan peserta dari luar. Organisasi intra ini terbagi dalam dua bagian
pertama, berdasarkan ruang lingkupnya yang terdiri dari organisasi tingkat
jurusan, organisasi tingkat fakultas, dan organisasi tingkat universitas. Kedua,
organisasi berdasarkan minat dan bakat atau lebih dikenal dengan nama Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) dengan ruang lingkupnya ada yang setingkat fakultas
dan yang lebih banyak setingkat universitas. Sedangkan organisasi ekstra kampus
merupakan organisasi yang berada di luar kampus, di mana ruang lingkup dan
anggotanya adalah seperguruan tinggi atau lintas perguruan tinggi.
Bagi seorang mahasiswa yang berkeinginan untuk berorganisasi sekaligus
studinya tidak terganggu, ada anggapan masyarakat bahwa studi akan terganggu
karena mementingkan organisasi dan berakhir dengan drop out atau lulus tidak
pada waktunya.[2]
Heru Basuki (2007) menunjukkan hasil penelitiannya bahwa pada mahasiswa
yang aktif di organisasi kampus cenderung mengalami konflik antar peran
(inter-role conflict). Pada mahasiswa yang tidak bisa mengatasi konflik peran
yang dialaminya, ada kecenderungan untuk kurang bisa menjalankan perannya di perkuliahan sehingga akan mempengaruhi nilai
akademik dan konsentrasi kuliahnya, sedangkan pada mahasiswa yang mampu untuk
mengatasi konflik peran yang dialaminya, cenderung bisa menjalankan kedua
perannya dengan baik. Meskipun terkadang konsentrasi
kuliahnya juga terganggu, namun tidak terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa mereka yang kuliah dan aktif di
organisasi justru bisa mengatur waktunya dengan baik dibandingkan dengan orang
yang tidak terjun dalam sebuah organisasi dan waktunya hanya untuk kuliah saja. Masalah studi yang sering ditakutkan oleh
mahasiswa disebabkan karena ketidakmampuan dalam mengatur
waktu.
Ada juga pandangan masyarakat mengatakan bahwa masuk dalam organisasi
bukanlah jadi faktor penghambat utama dalam studi seseorang karena seorang
mahasiswa atau mahasiswi yang hanya kuliah saja, tidak bisa dijamin segera bisa
menyelesaikan studinya. Bukan karena tidak pandai, malas,
dan suka keluyuran, tetapi banyak juga mahasiswa yang akhirnya lambat
menyelesaikan masa studinya. Namun tidak sedikit mahasiswa yang berkecimpung
dalam organisasi bisa cepat lulus karena mahasiswa bisa membagi waktu dan tidak
membiarkan waktu terbuang begitu saja.
Teori yang kami gunakan adalah teori yang dinyatakan oleh Senge (1990:2),
bahwa pembelajaran organisasi memiliki orientasi yang kuat pada sumber daya manusia,
dia menyatakan “ People continually expend their capacity to creat the
result they desire, where new and expensive patterns of thinking are nurtured,
where collective aspiration is set free, and where people are continually
learning how to learn together”.
b.
Mahasiswa
Mahasiswa adalah sekelompok dari generasi muda yang sedang belajar atau
menuntut ilmu di perguruan tinggi dan dengan jurusan atau program tertentu.
Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar berbagai hal, belajar beorganisasi,
belajar ilmu pengetahuan, belajar bermasyarakat, dan belajar menjadi pemimpin.
Kelompok ini menyandang sejumlah atribut,
diantaranya sebagai mahasiswa intelektual, calon pemimpin masa depan, manusia
idealis dan kritis, karena di pundak mereka sebagian besar masa depan bangsa
ini dipertaruhkan (Asy’ari,
2007).
Dan keberhasilan mahasiswa menempuh studi dapat dilihat dari sejauh mana
dia mampu memperoleh prestasi, khususnya prestasi akademik. Menurut Azwar
(1999) pencapaian prestasi akademik bisa
dilihat dari beberapa faktor. Diantaranya yaitu bagaimana kegiatan dia dalam kegiatan sosial dan
dimana mahasiswa mempunyai peran yang harus dijalankan. Suparno (2001) mengatakan
bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Salah satu yang menjadi penyebab ketidakberhasilan
mahasiswa yaitu ketidakmampuan
mengatur waktu yang ada. Ataupun mengatur tugas-tugas non-akademik sehingga mengganggu tugas-tugas
akademik.
Djamarah (2002) mengatakan bahwa
selama menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan terlepas dari berbagai
macam tugas yang harus diselesaikan oleh mahasiswa. Dosen-dosen akan memberikan
tugas-tugas yang mempunyai keharusan untuk dikumpulkan dengan tenggang waktu
yang ditentukan. Oleh karena itu mahasiswa harus mampu membagi waktu yang ada
dengan baik dan seefisien mungkin sehingga tidak ada waktu yang terbuang dengan
sia-sia.
Masalah pengaturan waktu menjadi persoalan serius yang hingga saat ini
belum menemukan solusi ataupun formula yang pas untuk mengatasi pengaturan waktu bagi mahasiswa. Djamarah banyak
menemukan mahasiswa yang mengeluh karena tidak mampu mengatur waktu untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Dan juga menemukan
adanya kecenderungan untuk menunda segala tugas yang diberikan kepada
mahasiswa. Dengan demikian dalam kalangan mahasiswa terdapat dua macam
mahasiswa jika kita lihat dari segi keaktifan mereka dalam berorganisasi. Yakni mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi yang biasa kita kenal
dengan sebutan aktivis dan juga ada sebagian dari mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi.
c.
Organisasi di IAIN Sunan Ampel
Terdapat banyak organisasi yang ada di lingkungan kampus IAIN Sunan Ampel
Surabaya. Organisasi yang ada di IAIN Sunan
Ampel surabaya terbagi dalam dua kelompok,
yakni organisasi eksternal dan internal.
Dan diantara yang termasuk organisasi yang berada di IAIN Sunan Ampel.
Kaitannya dengan organisasi yang ada di fakultas dakwah terbagi menjadi
dua, yakni organisasi internal dan organisasi eksternal.
Organisasi internal yaitu organisasi yang berada di dalam fakultas dan setiap
jurusan atau prodi masing-masing mempunyai organisasi. Sedangkan organisasi
eksternal yaitu organisasi yang berada di luar fakultas masing-masing jurusan atau prodi, karena organisasi
eksternal sebagian besar organisasi
dalam kampus yang setiap fakultasnya
terdapat organisasi tersebut. Berikut macam-macam organisasi internal
dan organisasi eksternal :
1.
Organisasi Internal, diantaranya:
a.
Red Band
b.
Teater Sua
c.
Qoswada
d.
Sufada
e.
DTV
f.
HMJ
2.
Organisasi Eksternal, diantaranya :
a.
Infinity
b.
PMII
c.
HMI
d.
IMM
B. Penelitian Terdahulu
Sebagaimana yang dilakukan
oleh Abdul Haris Zuhad, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, penelitian ini menggunakan metode survei dengan
teknik komparasi, yaitu dengan membandingkan dua hal yang sesuai dengan topik
kajian penelitian yang diteliti, kemudian ditarik kesimpulan. Subyek
penelitian ini bejumlah 168 responden, yang terbagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama adalah aktivis dan kelompok kedua adalah non-aktivis,
masing-masing berjumlah 84 responden. Pengumpulan data menggunakan metode
dokumentasi untuk medapatkan data indeks prestasi belajar mahasiswa.[3]
Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskirptif. Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis t-score. Pengujian
hipotesis penelitian menunjukkan bahwa:
1) Prestasi
belajar mahasiswa yang aktivis Program S1 angkatan 2004 IAIN Walisongo termasuk pada
kategori baik, yaitu dengan rata-rata 3,35 dengan nilai terendah 2,61 dan nilai
tertinggi 3,91.
2) Belajar
mahasiswa yang non-aktivis program S1 angkatan 2004 IAIN Walisongo termasuk
pada kategori sangat cukup, yaitu dengan nilai rata-rata 2,99 dengan nilai
terendah 1,89 dan nilai tertinggi 3,61.
3) Ada
perbedaan yang meyakinkan tentang prestasi belajar mahasiswa yang aktivis dan
tidak aktivis program S1 angkatan 2004 di IAIN Walisongo Semarang.
C. Hipotesa
Berdasarkan uraian teoritis yang telah
dikemukakan, maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :
H1 = Ada perbedaan antara prestasi mahasiswa
yang mengikuti organisasi dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi.
H0 =
Tidak ada perbedaan antara prestasi mahasiswa yang mengikuti organisasi
dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam
penelitian Perbedaan Prestasi Mahasiswa Yang Aktif dan Tidak Aktif dalam
Organisasi ini merupakan jenis penelitian Diskriptif Komparasi - Independent
Samples T-test, dimana penelitian ini bersifat tidak saling berhubungan.
Yang dimaksud tidak saling berhubungan adalah suatu penelitian dimana yang
diteliti keduanya tidak saling terikat dan hanya ingin mengetahui ukuran
keduanya, apakah ada perbedaannya.
B.
Populasi
dan Sampel
Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek atau subjek yang
dijadikan sasaran dari penelitian, sehingga populasi merupakan kesatuan dari
sumber data. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan penentuan populasi
adalah suatu cara yang dipakai untuk membatasi daerah ataupun obyek-obyek yang
menjadi sasaran penelitian, yang ada hubungannya dengan problematika dan hipotesis
penelitian. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa fakultas
dakwah.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang karateristiknya akan dijadikan
obyek penelitian. Sampel yang akan kami ambil adalah meliputi mahasiswa yang aktif
dan tidak aktif dalam organisasi.
Teknik sampling yang kami gunakan adalah Purposif Sampling, yakni yang
kami gunakan adalah strata berdasarkan semester lima
keatas yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi di setiap jurusan yang ada
di Fakultas Dakwah. Dan setiap strata yang akan kami gunakan memang tidak
seperti yang tertera dalam teknik purposif sampling demi menjaga kevalidan data
dikarenakan mahasiswa baru belum resmi menjadi anggota dari organisasi. Alasan
kami mengambil sampel dari semester lima keatas karena pemilihan anggota
kepemimpinan organisasi yang dipilih hanya dari semester lima keatas.
Pada penelitian ini kami mengambil sampel sebanyak 60 orang, yang terdiri
dari 30 mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan 30 mahasiswa yang tidak aktif
dalam organisasi.
C.
Metode Pengumpulan Data
Sehubungan dengan penelitian, maka karakter populasi sampel penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data kuisioner dan wawancara yang dilakukan
bersama-sama dengan penjelasan, bahwa semua data utama dalam penelitian ini
menggunakan kuisioner. Dan juga penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat komparasional, yaitu memperbandingkan dan juga mencari
apakah ada perbedaan prestasi antara mahasiswa yang aktif
dalam organisasi dan mahasiswa yang tidak aktif
dalam organisasi.
Dalam pengambilan data yang kami minta atau jika kami ingin menggali
informasi dalam penelitian ini, kami
meminta kepada para sampel untuk mengisi kuisioner yang telah kami susun secara
sistemik dengan memilih jawaban alternatif
yang telah kami sediakan.
Pernyataan yang diberikan oleh para responden kami beri skor sesuai
dengan kategori, mulai dari yang positif hingga
sampai yang paling negatif. Skor
yang paling positif kami beri nilai 5 (lima) untuk jawaban A dan nilai yang terendah 2 (dua) yakni untuk jawaban D.
D.
Identifikasi
Variabel Penelitian
Ø Variable bergantung : Prestasi mahasiswa
Ø
Variable bebas : Keaktivan berorganisasi mahasiswa
a.
Aktif
dalam organisasi
b.
Tidak aktif
dalam organisasi
E.
Definisi
Operasional
·
Prestasi
Prestasi dalam hal ini yaitu penguasaan
atau keterampilan yang dikembangkan dalam mata
kuliah, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang dilakukan oleh dosen
terkait. Sedangkan
prestasi yang dimaksudkan dalam penelitian kami adalah prestasi yang mampu kita
lihat, dengan melihat berbagai indikator
dan salah satunya adalah dengan melihat nilai akademik yang diperoleh
mahasiswa.
Menurut (http:sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertianprestasi) bahwa prestasi adalah sesuatu yang kita
peroleh setelah kita melakukan suatu usaha yang telah kita usahakan secara maksimal. Prestasi dapat kita
ketahui setelah seorang dosen atau lembaga melakukan suatu evaluasi sehingga mampu mengetahui standar
kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri.
Dengan pengertian diatas, maka kita mampu menarik sebuah kesimpulan bahwa
prestasi adalah suatu hasil yang dapat dinilai,
bahwa hasil yang dihasilkan adalah memenuhi standart atau bahkan melampaui standart yang dibuat oleh suatu organisasi
atau lembaga.
Dalam berprestasi tentunya banyak faktor yang
mempengaruhi, yakni
terdapat dua faktor, yaitu
faktor intern
dan ekstern.
1.
Faktor Intern
Faktor
yang timbul dari dalam diri individu masing-masing, adapun yang bisa
digolongkan dalam faktor
ini adalah intelegensi,
minat, dan bakat dari mahasiswa itu sendiri.
Ø Intelegensi
atau tingkat kecerdasan
Intelegensi adalah kemampuan memahami sesuatu disertai dengan kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Menurut Muhibbin (199:135), beliau berpendapat
bahwa semakin tinggi intelegensi mahasiswa,
maka semakin besar peluang mereka dalam meraih sukses. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi mahasiswa, maka semakin kecil pula peluang mereka dalam
meraih kesuksesan.
Dari paparan para ahli di atas
dapat kita ambil kesimpulan bahwa intelegensi merupakan aspek penting yang akan
mempengaruhi prestasi yang diraihnya.
Ø Bakat
Bakat adalah pembawaan tertentu yang mempunyai nilai lebih
dari orang lain. Hal ini sama dengan yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto
(1986:28). Beliau mengatakan bakat dalam hal ini adalah merupakan lebih dekat
dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai
kesanggupan-kesanggupan yang dimiliki oleh seseorang. Sedangkan menurut Syah Muhibbin, beliau
mengatakan bahwa Bakat adalah kemampuan dalam melakukan suatu aktivitas tanpa
disertai dengan latihan yang banyak dan ekstra.
Dari hal-hal yang telah diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa bakat adalah bagan yang tidak bisa kita abaikan
begitu saja, karena tanpa adanya bakat yang
mumpuni dan diasah serta dijaga bakat yang dimiliki seseorang, maka orang
tersebut akan mempunyai prestasi yang lebih gemilang dari pada kompetitor-kompetitor
yang ada.
Ø Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap memperhatikan mengenai beberapa
kegiatan. Kegiatan yang dimiliki sesorang dan mereka tidak bosan dalam
melakukan semua itu dan juga disertai rasa gembira dalam melakukan segala
aktivitas yang berkaitan dengan hal yang disukainya.
Menurut Winkel
(1996:24), minat adalah kecenderungan
menetap dalam subyek yang merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan
merasa senang dengan hal tersebut. Dan minat ini adalah merupakan kunci yang
harus dimiliki oleh insan pelajar. Baik yang duduk di bangku perkuliahan atau
dimana saja yang berkaitan dengan pendidikan harus memiliki minat yang tinggi,
sehingga mampu meraih prestasi yang gemilang di masa mendatang.
2.
Faktor
Ekstern
Yaitu faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi dan asalnya berasal dari luar dirinya. Terdapat banyak
faktor,
diantaranya adalah pengalaman-pengalaman yang pernah dialami oleh mahasiswa itu
sendiri, keadaan keluarga, dan juga
lingkungan sekitar tempat seorang mahasiswa menimba ilmu.
Pengaruh lingkungan ini dapat berpengaruh positif dan tidak ada pemaksaaan kepada suatu
individu. Menurut Slameto
(1995:60), beliau mengatakan faktor ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi
ada 3, yakni keadaan keluarga, keadaan
tempat belajar, dan lingkungan masyarkat.
Ø Keadaan
keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tempat
dimana manusia
dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana dijelaskan oleh Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan
pertama dan utama dalam negeri ini. Keluarga memang bagian terkecil dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi
mempunyai andil yang sangat besar
dalam menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Keluarga juga
berkewajiban memberikan rasa aman terhadap anak,
sehingga anak ini mampu tumbuh aktif dan
berprestasi.
Dalam hal ini,
Hasbullah juga mengatakan bahwa
keluarga adalah pendidikan pertama yang ada dalam negara
dan keluarga pula yang menjadi patokan pertama dalam menanamkan fondasi keagamaan.
Oleh karena itu,
orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan
sekolah merupakan pendidikan lanjutan, maka dari itulah diperlukan sinergitas yang
kuat agar tercipta anak-anak yang membanggakan
untuk bangsa dan negara.
Ø Lingkungan
belajar formal
Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal pertama yang sangat penting dalam menumbuhkan jiwa-jiwa berprestasi.
Karena itu sekolah harus mampu mendorong agar mereka menjadi insan-insan
berprestasi.
Keadaan sekolah ini meliputi cara
penyajian kurikulum dan pelajaran. Dalam hal ini hubungan antara dosen dan
mahasiswa juga mampu mampengaruhi hasil belajar mahasiswa. Menurut Kartonoi
(1995:6), beliau mengatakan dosen
dituntut untuk menguasai mata kuliah yang akan diajarkan dan memiliki metode
mengajar yang tepat.
Ø Keaktivan
dalam organisasi
Berdasarkan data
penelitian, ditemukan bahwa motivasi seseorang ikut serta dalam organisasi
untuk mendapatkan kecakapan yang tidak mungkin didapatkan di bangku perkuliahan.
Kecakapan tersebut meliputi, kecakapan mengatur waktu, kecakapan birokrasi, dan
kecakapan lainnya.
Motivasi untuk ikut dalam
organisasi adalah untuk memperoleh eksistensi dan akalisasi diri dalam
lingkungan dimana mereka berada. Melalui organisasi, mahasiswa percaya bahwa
potensi tersebut dapat diolah dan dikembangkan secara kreatif sehingga
memberikan kelebihan tersendiri bagi mahasiswa. Selain untuk mengembangkan
potensi, motivasi lain yang mendasari mahasiswa untuk berorganisasi adalah
untuk mencapai sebuah prestasi. Bagi mahasiswa yang aktif beroganisasi,
prestasi akademis maupun non-akademis menjadi sebuah kebanggaan tersendiri
karena ia memiliki kemampuan yang tidak hanya di ukur dari aspek kognitif saja, tetapi ia juga bisa
membuktikan kemampuan tersebut secara aplikatif dan praktis.
Seorang mahasiswa akan
memperoleh nilai tambah jika ia tidak hanya sibuk dengan nilai akademis, tetapi juga aktif
berorganisasi, karena dengan berorganisasi seseorang akan
terbiasa bekerjasama dengan orang lain (work as a team), memiliki jiwa
kepemimpinan (work as a leader), dan terbiasa bekerja dengan manajemen (work
with management). Kemampuan tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki
dunia yang sebenarnya. Tetapi kadang seorang mahasiswa aktivis organisasi
menemui kendala dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran
Lokasi Penelitian
a. Sejarah Singkat IAIN
Sunan Ampel
Institut
Agama Islam Negeri Sunan Ampel atau
yang biasa disingkat dengan sebutan IAIN Sunan Ampel adalah salah satu perguruan
tinggi negeri di Indonesia yang mengkhususkan kajiannya dalam bidang studi
Islam. Pada akhir dekade 1950,
beberapa tokoh masyarakat Muslim Jawa Timur mengajukan gagasan untuk mendirikan
perguruan tinggi agama Islam yang berlaung di bawah Departemen Agama. Untuk
mewujudkan gagasan tersebut, mereka menyelenggarakan pertemuan di Jombang pada
tahun 1961. Dalam pertemuan itu, Profesor Soenarjo, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, hadir sebagai narasumber untuk menyampaikan pokok-pokok
pikiran yang diperlukan sebagai landasan berdirinya perguruan tinggi agama
Islam yang dimaksud. Dalam sesi akhir
pertemuan bersejarah tersebut, forum mengesahkan beberapa keputusan penting
yaitu:
(1) Membentuk Panitia Pendirian IAIN
(2) Mendirikan Fakultas Syariah di
Surabaya, dan
3) Mendirikan Fakultas Tarbiyah di
Malang.
Selanjutnya,
pada tanggal 9 Oktober 1961, dibentuk Yayasan Badan Wakaf Kesejahteraan
Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah yang menyusun rencana kerja sebagai
berikut :
- Mengadakan persiapan pendirian IAIN Sunan Ampel yang terdiri dari Fakultas Syariah di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah di Malang.
- Menyediakan tanah untuk pembangunan Kampus IAIN seluas 8 (delapan) Hektar yang terletak di Jalan A. Yani No. 117 Surabaya.
- Menyediakan rumah dinas bagi para Guru Besar.
Pada tanggal 28 Oktober 1961, Menteri
Agama menerbitkan SK No. 17/1961, untuk mengesahkan pendirian Fakultas Syariah
di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah di Malang. Kemudian pada tanggal 01 Oktober
1964, Fakultas Ushuluddin di Kediri diresmikan berdasarkan SK Menteri Agama No.
66/1964.
Berawal dari 3 (tiga) fakultas tersebut,
Menteri Agama memandang perlu untuk menerbitkan SK Nomor 20/1965 tentang
Pendirian IAIN Sunan Ampel yang berkedudukan di Surabaya, seperti dijelaskan di
atas. Sejarah mencatat bahwa tanpa membutuhkan waktu yang panjang, IAIN Sunan
Ampel ternyata mampu berkembang dengan pesat. Dalam rentang waktu antara
1966-1970, IAIN Sunan Ampel telah memiliki 18 (delapan belas) fakultas yang
tersebar di 3 (tiga) propinsi, yaitu di
propinsi Jawa Timur, Kalimantan Timur,
dan Nusa Tenggara Barat.
Namun demikian, ketika akreditasi
fakultas di lingkungan IAIN diterapkan, 5 (lima) dari 18 (delapan belas)
fakultas tersebut ditutup untuk digabungkan ke fakultas lain yang terakreditasi
dan berdekatan lokasinya. Selanjutnya dengan adanya peraturan pemerintah nomor
33 tahun 1985, Fakultas Tarbiyah Samarinda dilepas dan diserahkan
pengelolaannya ke IAIN Antasari Banjarmasin. Disamping itu, fakultas Tarbiyah
Bojonegoro dipindahkan ke Surabaya dan statusnya berubah menjadi fakultas
Tarbiyah IAIN Surabaya. Dalam pertumbuhan selanjutnya, IAIN Sunan Ampel
memiliki 12 (dua belas) fakultas yang tersebar di seluruh Jawa Timur dan 1
(satu) fakultas di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kini, IAIN Sunan Ampel
terkonsentrasi hanya pada 5 (lima) fakultas induk yang semuanya berlokasi di
kampus Surabaya.
b. Visi dan misi IAIN Sunan
Ampel
Visi
Menjadi pusat pengembangan ilmu-ilmu keislaman
multidisipliner yang unggul dan kompetitif
Misi
·
Menyelenggarakan
pendidikan ilmu-ilmu keislaman, sosial dan humaniora yang memiliki keunggulan
dan daya saing
·
Mengembangkan
riset ilmu-ilmu keislaman, sosial, dan humaniora yang relevan dengan kebutuhan
masyarakat
·
Mengembangkan
pola pemberdayaan masyarakat berbasis religiusitas
·
Menghasilkan
lulusan yang memiliki standar kompetensi akademik dan profesional
c.
Sejarah singkat Fakultas Dakwah
Fakultas Dakwah Surabaya lahir di
lingkungan IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 1970 dengan Surat Keputusan
Menteri Agama RI nomor : 256 tahun 1970, tertanggal 30 September 1970.
Pada tahun 1971-1974 Fakultas Dakwah
mempunyai dua jurusan, yaitu Retorika dan Jurnalistik.
Sebagai upaya pengembangan pada tahun 1982 dibentuk dua jurusan, yaitu Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM) dan Jurusan Penerangan
dan Penyiaran Agama Islam (PPAI). Kemudian
pada tahun 1997 berkembang lagi menjadi empat
jurusan. Dua jurusan berubah nama, yaitu dari Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan
Masyarakat (BPM) menjadi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) dan
Jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama Islam (PPAI) menjadi Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI). Sedangkan dua
jurusan yang baru adalah Jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan Jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).
Pada tahun 2001 Departemen Pendidikan
Nasional melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pendidikan Tinggi dengan
nomor surat 2981/D/T/2001 tertanggal 18 September 2001,
secara resmi merekomendasikan berdirinya Program Studi Umum, yaitu Program Studi Sosiologi, Ilmu
Komunikasi, dan Psikologi di Fakultas Dakwah Surabaya. Hal ini juga diperkuat
oleh Surat Keputusan tentang penyelenggaraan program studi umum yang
dikeluarkan oleh Departemen Agama melalui Direktorat Jenderal Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam pada tanggal 29 Nopember 2001 dengan nomor : E/283/2001.
d. Visi dan misi fakultas dakwah
Visi
Fakultas Dakwah
Menjadi Pusat Pengembangan Ilmu Dakwah dan Ilmu Sosial
yang Unggul dan Kompetitif
Misi Fakultas Dakwah
1.
Menyelenggarakan pendidikan ilmu
dakwah dan ilmu sosial yang memiliki keunggulan dan daya
saing internasional.
2.
Mengembangkan riset ilmu dakwah dan
ilmu sosial yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3.
Mengembangkan pola pemberdayaan
masyarakat muslim sesuai dengan kompetensi jurusan dan program studi.
e. Prosedur pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian
ini terdiri dari dua tahapan, yaitu tahap
persiapan
dan tahap pelaksanaan.
·
Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini yang
dilakukan peneliti adalah :
1. Menyusun
alat ukur
Sebelum alat ukur dibuat, maka hal pertama yang kami lakukan adalah menentukan
aspek-aspek dari suatu alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini hanya ada
satu, yakni skala perbedaan prestasi
antara mahasiswa aktif dan non-aktif dalam organisasi yang berupa data angket.
Skala perbedaan prestasi disusun atas lima indikator, yakni indeks prestasi, keaktifan dalam perkuliahan,
keaktifan kelas, penggunaan waktu belajar, dan peran
buku dalam belajar. Skala ini terdiri dari 10 buah item pertanyaan.
2. Penyebaran
data
Penyebaran data perbedaan prestasi
mahasiswa aktivis dan non-aktivis yang
dilakukan di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tanggal 10 Oktober
2011 kepada 60 mahasiswa, dan semua data terkumpul sampai tanggal 14 Oktober
2011.
·
Tahap Pelaksanaan
Pengumpulan data penelitian
dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2011 pada mahasiswa fakultas dakwah.
B. Paparan
Hasil Penelitian
Dari hasil analisa data yang kami
lakukan, banyak fakta yang kami temukan
berkenaan dengan prestasi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi maupun yang tidak aktif. Prestasi yang kami teliti dalam hal ini bukan hanya
berkenaan dengan IP (indeks prestasi), melainkan dengan hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana proses
pencapaian prestasi yang dicapai oleh mahasiswa yang bersangkutan tersebut, yang meliputi literatur
yang di baca, keaktifan dalam perkuliahan, pemanfaatan waktu belajar, dan
kedisiplinan dalam mengikuti perkuliahan. Sehingga menghasilkan IP (Indeks
Prestasi) yang diharapkan.
Salah satu tujuan penelitian yang
kami lakukan adalah untuk mengetahui bagaimanakah prestasi yang dihasilkan oleh
mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi dan bagaimana
pula prestasi yang dihasilkan oleh mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi sehingga dapat kami gambarkan dengan
rumusan mean sebagai berikut;
Skor
rata-rata mahasiswa yang aktif:
=
Dari penghitungan diatas, dapat kita lihat bahwa prestasi yang diperoleh oleh
mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi adalah dengan
skor rata-rata yaitu 36,27 dengan skor total terendah 31 dan total tertinggi
42. Sedangkan rata-rata IP terendah milik mahasiswa yang aktif berorganisasi
adalah 3,0 - 3,5 dan rata-rata IP tertinggi yang dimiliki mahasiswa aktif
organisasi sama yaitu 3,0 – 3,5.
Skor rat\a-rata mahasiswa yang non-aktif:
=
Dari penghitungan diatas dapat kita
lihat bahwa prestasi yang diperoleh oleh mahasiswa yang non-aktif dalam berorganisasi adalah dengan skor rata-rata yaitu
35,67 dengan skor total terendah 29 dan total tertinggi 44. Adapun rata-rata IP
terendah yaitu 2,5 – 2,9 dan rata-rata IP tertinggi yaitu 3,0 – 3,5.
Jika kita melihat dari hasil uji
statisik yang kami ujikan dengan menggunakan bantuan SPSS Windows, dihasilkan suatu kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara
prestasi mahasiswa yang aktif dan
mahasiswa yang tidak aktif dalam
berorganisasi. Dan juga dapat dilihat dari SPSS Windows bahwa tingkat
signifikansi dalam penelitian ini dengan tingkat kesalahan atau resiko salah
dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya
5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standart yang sering digunakan
dalam penelitian).[4]
Perbedaan indeks prestasi antara
kedua mahasiswa yang kami teliti disebabkan karena perbedaan dari pemanfaatan
waktu dan keaktifan dalam perkuliahan. Dalam hal ini, kami menganggap bahwa
pemanfaatan waktu dan keaktifan dalam perkuliahan merupakan prestasi yang patut
diapresiasi. Bisa jadi hal ini disebabkan karena faktor keikutsertaan mereka (aktivis)
dalam berorganisasi. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh kelompok kami yang menunjukkan bahwa rata-rata skor yang dimiliki oleh
aktivis lebih tinggi dari mereka yang tidak mengikuti organisasi.
Banyak indikator yang kami gunakan
untuk menguji prestasi yang dihasilkan oleh mahasiswa. Diantaranya sebagaimana
di atas indikatornya adalah keaktifan dalam perkuliahan dan pemanfaatan waktu
belajar dan juga buku-buku yang dijadikan media dalam pembelajaran. Karena buku
adalah salah satu bentuk yang dapat dijadikan ukuran dalam menentukan prestasi
mahasiswa.
Fakta yang kami temukan bahwa mahasiswa
fakultas dakwah melalui sampel yang kami teliti, kami dapat simpulkan bahwa
mahasiswa fakultas dakwah mempunyai minat baca yang cukup tinggi. Hal ini dapat
kita ketahui dari mayoritas 54% (mahasiswa yang aktif 43% dan yang tidak aktif 11%) jawaban yang diberikan oleh responden,
sebagian besar menunjukkan suka membaca literatur dan media cetak yang diperlukan
dalam menunjang perkuliahan.
C. Analisa Data
a)
Tabel Hasil Penelitian Tiap Responden
Tabel ini dilakukan untuk mengetahui
Skor atau jumlah total tiap masing-masing responden agar mudah untuk dimasukkan
kedalam rumusan SPSS versi 18.
Berikut tabel hasil penelitian tiap responden :
No
Responden
|
Organisasi
|
Skor Untuk Item No.
|
Skor Total
|
||||||||||
Aktif
|
Non Aktif
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
ü
|
4
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
5
|
33
|
|
2
|
ü
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
38
|
|
3
|
ü
|
4
|
3
|
4
|
5
|
3
|
3
|
5
|
5
|
4
|
4
|
40
|
|
4
|
ü
|
4
|
2
|
4
|
3
|
3
|
2
|
4
|
3
|
5
|
2
|
32
|
|
5
|
ü
|
5
|
2
|
3
|
2
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
35
|
|
6
|
ü
|
4
|
3
|
4
|
2
|
5
|
3
|
4
|
3
|
2
|
4
|
34
|
|
7
|
ü
|
4
|
3
|
4
|
3
|
5
|
4
|
3
|
3
|
4
|
5
|
38
|
|
8
|
ü
|
5
|
2
|
3
|
3
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
39
|
|
9
|
ü
|
2
|
2
|
3
|
2
|
5
|
3
|
3
|
4
|
3
|
5
|
32
|
|
10
|
ü
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
5
|
2
|
31
|
|
11
|
ü
|
4
|
3
|
2
|
3
|
3
|
5
|
5
|
4
|
4
|
5
|
38
|
|
12
|
ü
|
4
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
5
|
34
|
|
13
|
ü
|
5
|
2
|
2
|
2
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
39
|
|
14
|
ü
|
5
|
3
|
3
|
3
|
5
|
3
|
5
|
4
|
2
|
4
|
37
|
|
15
|
ü
|
4
|
3
|
5
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
2
|
5
|
37
|
|
16
|
ü
|
4
|
3
|
2
|
3
|
5
|
5
|
5
|
3
|
5
|
5
|
40
|
|
17
|
ü
|
4
|
3
|
2
|
3
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
40
|
|
18
|
ü
|
5
|
2
|
3
|
4
|
5
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
42
|
|
19
|
ü
|
4
|
3
|
3
|
3
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
41
|
|
20
|
ü
|
4
|
2
|
2
|
2
|
5
|
5
|
2
|
5
|
5
|
5
|
37
|
|
21
|
ü
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
5
|
5
|
5
|
36
|
|
22
|
ü
|
4
|
2
|
2
|
2
|
5
|
5
|
2
|
4
|
4
|
5
|
35
|
|
23
|
ü
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
35
|
|
24
|
ü
|
4
|
2
|
2
|
2
|
5
|
4
|
5
|
3
|
2
|
5
|
34
|
|
25
|
ü
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
40
|
|
26
|
ü
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
2
|
33
|
|
27
|
ü
|
4
|
2
|
2
|
2
|
5
|
5
|
2
|
5
|
5
|
5
|
37
|
|
28
|
ü
|
5
|
2
|
5
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
4
|
31
|
|
29
|
ü
|
4
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
5
|
4
|
5
|
34
|
|
30
|
ü
|
5
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
5
|
5
|
5
|
5
|
37
|
|
Jumlah
|
30
|
||||||||||||
31
|
ü
|
4
|
3
|
3
|
2
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
2
|
34
|
|
32
|
ü
|
5
|
2
|
2
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
5
|
5
|
42
|
|
33
|
ü
|
5
|
4
|
3
|
4
|
5
|
4
|
4
|
4
|
2
|
4
|
39
|
|
34
|
ü
|
3
|
3
|
4
|
4
|
2
|
2
|
4
|
2
|
3
|
4
|
31
|
|
35
|
ü
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
2
|
3
|
2
|
32
|
|
36
|
ü
|
4
|
2
|
3
|
3
|
5
|
5
|
2
|
3
|
3
|
5
|
35
|
|
37
|
ü
|
4
|
3
|
2
|
5
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
2
|
32
|
|
38
|
ü
|
4
|
2
|
3
|
4
|
5
|
2
|
2
|
2
|
2
|
4
|
30
|
|
39
|
ü
|
4
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
5
|
4
|
4
|
2
|
32
|
|
40
|
ü
|
4
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
5
|
3
|
3
|
2
|
31
|
|
41
|
ü
|
4
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
5
|
5
|
5
|
4
|
36
|
|
42
|
ü
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
2
|
3
|
3
|
4
|
38
|
|
43
|
ü
|
4
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
5
|
4
|
5
|
5
|
35
|
|
44
|
ü
|
4
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
31
|
|
45
|
ü
|
4
|
2
|
3
|
3
|
5
|
3
|
4
|
5
|
3
|
2
|
34
|
|
46
|
ü
|
4
|
2
|
3
|
3
|
5
|
5
|
3
|
2
|
3
|
5
|
35
|
|
47
|
ü
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
4
|
2
|
3
|
4
|
32
|
|
48
|
ü
|
4
|
2
|
5
|
2
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
5
|
35
|
|
49
|
ü
|
4
|
3
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
5
|
5
|
4
|
44
|
|
50
|
ü
|
4
|
3
|
4
|
5
|
5
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
39
|
|
51
|
ü
|
4
|
2
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
35
|
|
52
|
ü
|
4
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
5
|
33
|
|
53
|
ü
|
4
|
2
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
5
|
36
|
|
54
|
ü
|
4
|
2
|
3
|
3
|
5
|
2
|
4
|
4
|
4
|
3
|
34
|
|
55
|
ü
|
4
|
2
|
3
|
3
|
5
|
5
|
5
|
3
|
3
|
2
|
35
|
|
56
|
ü
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
2
|
3
|
3
|
40
|
|
57
|
ü
|
2
|
2
|
5
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
29
|
|
58
|
ü
|
2
|
2
|
2
|
2
|
5
|
5
|
4
|
4
|
5
|
3
|
34
|
|
59
|
ü
|
4
|
2
|
3
|
3
|
5
|
5
|
5
|
3
|
3
|
2
|
35
|
|
60
|
ü
|
4
|
3
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
5
|
5
|
4
|
44
|
|
Jumlah
|
30
|
Dari tabel hasil penelitian di atas,
semua jumlah hasil tiap responden akan di masukkan kedalam rumusan SPSS
versi 18 yaitu menggunakan teknik analysis compare means – Independent
Samples T-Test yang akan di gambarkan pada hasil uji statistik.
b) Hasil
Uji Statistik
Group Statistics
|
||||||
Aktifitas Organisasi
|
N
|
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
||
IP Kumulatif
|
dimension1
|
aktif
|
30
|
36.27
|
3.129
|
.571
|
nonaktif
|
30
|
35.07
|
3.859
|
.705
|
Independent Samples Test
|
||||||||||
Levene's Test for Equality of
Variances
|
t-test for Equality of Means
|
|||||||||
F
|
Sig.
|
T
|
df
|
Sig. (2-tailed)
|
Mean Difference
|
Std. Error Difference
|
95% Confidence Interval of the
Difference
|
|||
Lower
|
Upper
|
|||||||||
IP Kumulatif
|
Equal variances assumed
|
.104
|
.749
|
1.323
|
58
|
.191
|
1.200
|
.907
|
-.616
|
3.016
|
Equal variances not assumed
|
1.323
|
55.622
|
.191
|
1.200
|
.907
|
-.617
|
3.017
|
Hasil
uji statistik ini menggunakan taraf signifikan 5% yang berarti Ho = ditolak dan H1 =
diterima. Jadi hasil dari kesimpulan adalah H1 yaitu diterima,
dimana dalam penelitian ini terdapat perbedaan.
F.
Kuisioner
a. Identitas Kuisioner
Nama :
Jurusan :
Organisasi : a. Aktif b. Tidak Aktif
Ø IP
1. Berapakah IP Anda saat semester 4 ?
a. 3,6 – 4,0
b. 3,0– 3,5
c. 2,5–2,9
d. < 2,5
2. Apakah nilai Anda turun saat mulai aktif
mengikuti organisasi ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Ø Keaktifan
dalam Perkuliahan
3. Apakah Anda sering absen di perkuliahan
?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
4. Apakah Anda sering terlambat mengikuti
perkuliahan ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Ø Keaktifan
dalam Kelas
5. Apakah Anda aktif dalam tanya-jawab pada
saat diskusi ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
6. Apakah Anda sering memberikan masukan
pada saat diskusi ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Ø Penggunaan
Waktu Belajar
7. Berapa kali Anda belajar dalam seminggu
?
a. >5
kali
b. 3 kali
c. 2 kali
d. < 2 kali
8. Berapa lama Anda belajar dalam sehari ?
a. >30
menit
b. 20 menit– 30 menit
c. 15 menit– 20 menit
d. <10
menit
Ø Peran
Buku dalam Belajar
9. Berapa banyak buku yang Anda baca dalam
sebulan terakhir ?
a. >3
buku
b. 2 buku
c. 1 buku
d. Tidak Sama Sekali
10. Buku apakah yang Anda baca ?
a. Literatur
b. Koran
c. Majalah
d. Novel / Komik
Skor Untuk Item Jawaban Kuisioner :
A = 5 C
= 3
B = 4 D
= 2
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini, maka terdapat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan signifikan
antara mahasiswa yang aktif dan non-aktif dalam hal yang dapat kami simpulkan
sebagai berikut:
1. Dari
hasil analisa data yang kami analisa menunjukkan bahwa prestasi yang dimiliki
oleh mahasiswa yang aktif lebih baik daripada prestasi yang dimiliki oleh
mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi.
2. Ada
perbedaan yang cukup signifikan antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan
tidak aktif dalam organisasi. Dalam hasil uji analisis perbedaannya sebesar 0,749.
3. Dari
rata-rata yang dihasilkan melalui SPSS Windows menghasilkan rata-rata 36,27 dengan skor total
terendah 31 dan total tertinggi 42 untuk mahasiswa yang aktif dalam organisasi.
Sedangkan mahasiswa non-aktif menghasilkan rata-rata 35,67
dengan skor total terendah 29 dan total tertinggi 44.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan
maka kami akan memberikan saran buat peneliti selanjutnya, baik pihak fakultas
ataupun bagi mahasiswa sendiri. Adapun saran-saran tersebut adalah:
1. Saran
untuk peneliti selanjutnya yang membuat penelitian sejenis, maka kami sarankan agar:
·
Mengontrol faktor-faktor lain yang dapat mengetahui prestasi mahasiswa, baik prestasi akademik maupun yang non-akademik.
·
Menggunakan subyek penelitian lain dari
lokasi penelitian yang lain yang lebih luas untuk dibandingkan hasilnya.
·
Sebaiknya menggunakan jumlah sampel
yang proposional, baik dari segi usia maupun dari jenis kelamin, agar lebih merata dan
mendapatkan hasil yang representatif
2. Bagi
Fakultas, agar memberikan fasilitas yang mampu memfasilitasi para mahasiswa yang
aktif dalam
organisasi. Karena mereka adalah merupakan kader-kader yang mempunyai kelebihan
dibandingkan mahasiswa lainnya. Agar mereka mampu memanfaatkan waktu
yang ada dan mampu lulus sesuai dengan target yang dicanangkan oleh fakultas
dan Universitas.
3. Bagi
mahasiswa, agar tidak memandang sebelah mata kepada mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Karena terbukti
prestasi yang mereka hasilkan lebih baik daripada mereka yang tidak aktif dalam berorganisasi tanpa memandang
bermaksud menyinggung bagi mereka yang tidak aktif dalam berorganisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Chudlori, Abd. Rahman. 2011. Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Manajemen Dakwah. Surabaya: Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya.
As’ari, D.K. 2001. Mengenal Mahasiswa dan Seputar
Organisasinya. Available FTP: Pena-deni.
Priyanto, Duwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: MediaKom.
Umam, Khaerul. 2010. Perilaku
Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Hasibuan, Malayu
S.P. 2005. Organisasi
dan Motivasi. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi
Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.
www//http: Abdul Haris Zuhad, 2010. Undergraduate theses from JPTIAIN.
FAKULTAS Tarbiyah IAIN Walisongo
futnot
[1]
http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_1/Pertanyaan_Kebahasaan
[2]
Forum Pendidikan Kesejahteraan Universitas Pendidikan
Indonesia, 2007
[3]www//http: Abdul HarisZuhad, 2010.Undergraduate
theses from JPTIAIN. FAKULTAS Tarbiyah IAIN Walisongo
ajor
BalasHapusrusak
BalasHapustingalkan comen gan
BalasHapus