Kamis, 11 Juli 2013

PENELITIAN KUANTITATIF


 HASIL PENELITIAN KUANTITATIF
PERBEDAAN PRESTASI
 ANTARA MAHASISWA YANG AKTIF
DAN TIDAK AKTIF DALAM ORGANISASI
DI FAKULTAS DAKWAH IAIN SUNAN AMPEL
SURABAYA

Dosen Pembimbing:
Samsul Anam, MM

Disusun oleh Kelompok 5 :
1.      Khoirul Anam                               (B54210067)
2.      Chalimatul Mukaromah                (B34210057)
3.      Khusnul Khotimah                        (B04210077)
4.      Faishol Huda                                 (B74210076)
5.      Aditya Stievanomaulana               (B04210043)

FAKULTAS DAKWAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2012


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung kepada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya pada generasi muda. Salah satu jalur strategis yang dapat digunakan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas tersebut adalah jalur pendidikan. Dalam hal ini mahasiswa dapat dikatakan sebagai kelompok generasi muda yang sedang belajar atau menuntut ilmu di Perguruan Tinggi dengan jurusan atau program tertentu.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dari para cendekia yang tingkah lakunya patut dijadikan sebagai contoh. Keberhasilan mahasiswa dalam menempuh perkuliahan dapat dilihat dari prestasi akademiknya.
Banyak fenomena yang berkembang di kalangan akademis, dalam hal ini adalah mahasiswa. Mereka cenderung membagi mahasiswa dalam dua kelompok besar, yaitu mahasiswa yang dikenal dengan sebutan aktivis dan mahasiswa yang dikenal pasif. Dalam kamus ilmiah, aktivis adalah orang yang aktif dalam membantu dan mengabdikan hidupnya untuk kepentingan bersama. Perasaan hidup yang tidak nyaman dilingkungan sekitar menjadikan hati dan pikiran gerah dan menimbulkan rasa ingin bergerak untuk mengembalikan tatanan kehidupan menjadi lebih nyaman. Aktivis memiliki beberapa ciri yang tertanam didalam dirinya.
Dalam pembahasan ini aktivis sangat identik dengan hal-hal yang berbau anarkis, indisipliner, dan berbuat semaunya sendiri. Inilah suatu pemikiran yang muncul ketika kita mendengar tentang kata-kata aktivis. Tetapi menurut kami, tidak bisa dikatakan bahwa semua hal-hal yang berbau aktivis adalah negatif, karena banyak kita temui aktivis-aktivis yang mengedepankan sosial. Sedangkan yang tergolong mahasiswa pasif adalah orang yang tidak aktif atau cenderung tidak menghiraukan hidupnya untuk kepentingan bersama.[1]

Kami melihat dan menilai bahwa mahasiswa yang aktivis, khususnya yang ada di fakultas dakwah, hanya sebagian kecil yang menganggap bahwa kuliah itu tidak penting. Kenapa demikian? Karena mereka selalu mengedepankan loyalitas dan juga totalitas kepada organisasi yang mereka ikuti. Sebenarnya sangatlah bagus mereka mau dan berminat untuk terjun langsung dalam kehidupan berorganisasi. Tetapi mereka melupakan hal pokok dan juga tujuan mereka berada di kampus, yakni belajar dan menyelesaikan studi sesuai dengan target yang dicanangkan oleh fakultas.
Dan satu hal yang paling dominan dan menarik untuk diteliti adalah keanehan yang terjadi dalam diri mahasiswa khusus atau yang merangkap jabatan yakni lebih dikenal dengan aktivis. Mereka adalah mahasiswa yang aktif dalam bidang organisasi, dan tidak jarang mereka menjadi penggerak reformasi yang terjadi di negeri ini. Tetapi yang memprihatinkan adalah banyaknya aktivis yang dinilai tidak baik oleh mayarakat, baik masyarakat kampus ataupun masyarakat di luar kampus. Hal ini yang menginspirasikan atau melatar belakangi kami untuk melakukan penelitian, salah satunya adalah yang berhubungan dengan mereka.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana prestasi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi ?
2.      Bagaimana prestasi mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi ?
3.      Apakah ada perbedaan antara prestasi mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam berorganisasi ?

C.    Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
              1.      Ingin mengetahui prestasi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi
              2.      Ingin mengetahui prestasi mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi
     3.      Ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara prestasi mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam berorganisasi

D.    Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dibagi menjadi 2 yakni:
·         Manfaat secara teoritik
Secara teoritik, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan ilmu pengetahuan mahasiswa khususnya mahasiswa fakultas dakwah. Dan lebih khusus lagi tentang budaya organisasi. Dikarenakan banyak yang beranggapan bahwa aktivis di pandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat kampus.
·         Manfaat secara praktis
Manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada fakultas ataupun bahkan universitas untuk memperhatikan ataupun memberikan suntikan motivasi terhadap aktivis-aktivis kampus, sehimgga mampu memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh para aktivis karena mereka mempunyai nilai lebih dari pada mahasiswa yang lainnya.


BAB II
TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU
A.    Landasan Teori
             a.      Organisasi
Organizing atau organisasi berasal dari kata “Organisme” yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang di integrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhan.
Organisasi dikalangan mahasiswa ada dua bentuk, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi intra kampus yaitu organisasi yang berada di dalam kampus, yang ruang lingkup kegiatan dan anggotanya hanya terbatas pada mahasiswa yang ada di kampus tersebut atau sewaktu-waktu melibatkan peserta dari luar. Organisasi intra ini terbagi dalam dua bagian pertama, berdasarkan ruang lingkupnya yang terdiri dari organisasi tingkat jurusan, organisasi tingkat fakultas, dan organisasi tingkat universitas. Kedua, organisasi berdasarkan minat dan bakat atau lebih dikenal dengan nama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dengan ruang lingkupnya ada yang setingkat fakultas dan yang lebih banyak setingkat universitas. Sedangkan organisasi ekstra kampus merupakan organisasi yang berada di luar kampus, di mana ruang lingkup dan anggotanya adalah seperguruan tinggi atau lintas perguruan tinggi.
Bagi seorang mahasiswa yang berkeinginan untuk berorganisasi sekaligus studinya tidak terganggu, ada anggapan masyarakat bahwa studi akan terganggu karena mementingkan organisasi dan berakhir dengan drop out atau lulus tidak pada waktunya.[2]
Heru Basuki (2007) menunjukkan hasil penelitiannya bahwa pada mahasiswa yang aktif di organisasi kampus cenderung mengalami konflik antar peran (inter-role conflict). Pada mahasiswa yang tidak bisa mengatasi konflik peran yang dialaminya, ada kecenderungan untuk kurang bisa menjalankan perannya di perkuliahan sehingga akan mempengaruhi nilai akademik dan konsentrasi kuliahnya, sedangkan pada mahasiswa yang mampu untuk mengatasi konflik peran yang dialaminya, cenderung bisa menjalankan kedua perannya dengan baik. Meskipun terkadang konsentrasi kuliahnya juga terganggu, namun tidak terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa mereka yang kuliah dan aktif di organisasi justru bisa mengatur waktunya dengan baik dibandingkan dengan orang yang tidak terjun dalam sebuah organisasi dan waktunya hanya untuk kuliah saja. Masalah studi yang sering ditakutkan oleh mahasiswa disebabkan karena ketidakmampuan dalam mengatur waktu.
Ada juga pandangan masyarakat mengatakan bahwa masuk dalam organisasi bukanlah jadi faktor penghambat utama dalam studi seseorang karena seorang mahasiswa atau mahasiswi yang hanya kuliah saja, tidak bisa dijamin segera bisa menyelesaikan studinya. Bukan karena tidak pandai, malas, dan suka keluyuran, tetapi banyak juga mahasiswa yang akhirnya lambat menyelesaikan masa studinya. Namun tidak sedikit mahasiswa yang berkecimpung dalam organisasi bisa cepat lulus karena mahasiswa bisa membagi waktu dan tidak membiarkan waktu terbuang begitu saja.
Teori yang kami gunakan adalah teori yang dinyatakan oleh Senge (1990:2), bahwa pembelajaran organisasi memiliki orientasi yang kuat pada sumber daya manusia, dia menyatakan “ People continually expend their capacity to creat the result they desire, where new and expensive patterns of thinking are nurtured, where collective aspiration is set free, and where people are continually learning how to learn together”.
             b.      Mahasiswa
Mahasiswa adalah sekelompok dari generasi muda yang sedang belajar atau menuntut ilmu di perguruan tinggi dan dengan jurusan atau program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar berbagai hal, belajar beorganisasi, belajar ilmu pengetahuan, belajar bermasyarakat, dan belajar menjadi pemimpin. Kelompok ini menyandang sejumlah atribut, diantaranya sebagai mahasiswa intelektual, calon pemimpin masa depan, manusia idealis dan kritis, karena di pundak mereka sebagian besar masa depan bangsa ini dipertaruhkan (Asy’ari, 2007).
Dan keberhasilan mahasiswa menempuh studi dapat dilihat dari sejauh mana dia mampu memperoleh prestasi, khususnya prestasi akademik. Menurut Azwar (1999)  pencapaian prestasi akademik bisa dilihat dari beberapa faktor. Diantaranya yaitu  bagaimana kegiatan dia dalam kegiatan sosial dan dimana mahasiswa mempunyai peran yang harus dijalankan. Suparno (2001) mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Salah satu yang menjadi penyebab ketidakberhasilan mahasiswa yaitu ketidakmampuan mengatur waktu yang ada. Ataupun mengatur tugas-tugas non-akademik sehingga mengganggu tugas-tugas akademik.
Djamarah (2002) mengatakan  bahwa selama menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan terlepas dari berbagai macam tugas yang harus diselesaikan oleh mahasiswa. Dosen-dosen akan memberikan tugas-tugas yang mempunyai keharusan untuk dikumpulkan dengan tenggang waktu yang ditentukan. Oleh karena itu mahasiswa harus mampu membagi waktu yang ada dengan baik dan seefisien mungkin sehingga tidak ada waktu yang terbuang dengan sia-sia.
Masalah pengaturan waktu menjadi persoalan serius yang hingga saat ini belum menemukan solusi ataupun formula yang pas untuk mengatasi pengaturan waktu bagi mahasiswa. Djamarah banyak menemukan mahasiswa yang mengeluh karena tidak mampu mengatur waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Dan juga menemukan adanya kecenderungan untuk menunda segala tugas yang diberikan kepada mahasiswa. Dengan demikian dalam kalangan mahasiswa terdapat dua macam mahasiswa jika kita lihat dari segi keaktifan mereka dalam berorganisasi. Yakni mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi yang biasa kita kenal dengan sebutan aktivis dan juga ada sebagian dari mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi.
                c.       Organisasi di IAIN Sunan Ampel
Terdapat banyak organisasi yang ada di lingkungan kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya. Organisasi yang ada di IAIN Sunan Ampel surabaya terbagi dalam dua kelompok, yakni organisasi eksternal dan internal. Dan diantara yang termasuk organisasi yang berada di IAIN Sunan Ampel.  
Kaitannya dengan organisasi yang ada di fakultas dakwah terbagi menjadi dua, yakni organisasi internal dan organisasi eksternal. Organisasi internal yaitu organisasi yang berada di dalam fakultas dan setiap jurusan atau prodi masing-masing mempunyai organisasi. Sedangkan organisasi eksternal yaitu organisasi yang berada di luar fakultas masing-masing jurusan atau prodi, karena organisasi eksternal sebagian besar organisasi dalam kampus yang setiap fakultasnya terdapat organisasi tersebut. Berikut macam-macam organisasi internal dan organisasi eksternal :
1.      Organisasi Internal, diantaranya:
a.       Red Band
b.      Teater Sua
c.       Qoswada
d.      Sufada
e.       DTV
f.       HMJ
2.      Organisasi Eksternal, diantaranya :
a.       Infinity
b.      PMII
c.       HMI
d.      IMM

B.     Penelitian Terdahulu
Sebagaimana yang dilakukan oleh Abdul Haris Zuhad, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik komparasi, yaitu dengan membandingkan dua hal yang sesuai dengan topik kajian penelitian yang diteliti, kemudian ditarik kesimpulan. Subyek penelitian ini bejumlah 168 responden, yang terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah aktivis dan kelompok kedua adalah non-aktivis, masing-masing berjumlah 84 responden. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk medapatkan data indeks prestasi belajar mahasiswa.[3]
Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskirptif. Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis t-score. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa:
1)   Prestasi belajar mahasiswa yang aktivis Program S1 angkatan 2004 IAIN Walisongo termasuk pada kategori baik, yaitu dengan rata-rata 3,35 dengan nilai terendah 2,61 dan nilai tertinggi 3,91.
2)   Belajar mahasiswa yang non-aktivis program S1 angkatan 2004 IAIN Walisongo termasuk pada kategori sangat cukup, yaitu dengan nilai rata-rata 2,99 dengan nilai terendah 1,89 dan  nilai tertinggi 3,61.
3)   Ada perbedaan yang meyakinkan tentang prestasi belajar mahasiswa yang aktivis dan tidak aktivis program S1 angkatan 2004 di IAIN Walisongo Semarang.

C.    Hipotesa
Berdasarkan uraian teoritis yang telah dikemukakan, maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :
H1 =  Ada perbedaan antara prestasi mahasiswa yang mengikuti organisasi dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi.
H0 =    Tidak ada perbedaan antara prestasi mahasiswa yang mengikuti organisasi dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi.




BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian Perbedaan Prestasi Mahasiswa Yang Aktif dan Tidak Aktif dalam Organisasi ini merupakan jenis penelitian Diskriptif Komparasi - Independent Samples T-test, dimana penelitian ini bersifat tidak saling berhubungan. Yang dimaksud tidak saling berhubungan adalah suatu penelitian dimana yang diteliti keduanya tidak saling terikat dan hanya ingin mengetahui ukuran keduanya, apakah ada perbedaannya.

B.  Populasi dan Sampel
Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek atau subjek yang dijadikan sasaran dari penelitian, sehingga populasi merupakan kesatuan dari sumber data. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan penentuan populasi adalah suatu cara yang dipakai untuk membatasi daerah ataupun obyek-obyek yang menjadi sasaran penelitian, yang ada hubungannya dengan problematika dan hipotesis penelitian. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa fakultas dakwah.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang karateristiknya akan dijadikan obyek penelitian. Sampel yang akan kami ambil adalah meliputi mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi.
Teknik sampling yang kami gunakan adalah Purposif Sampling, yakni yang kami gunakan adalah strata berdasarkan semester lima keatas yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi di setiap jurusan yang ada di Fakultas Dakwah. Dan setiap strata yang akan kami gunakan memang tidak seperti yang tertera dalam teknik purposif sampling demi menjaga kevalidan data dikarenakan mahasiswa baru belum resmi menjadi anggota dari organisasi. Alasan kami mengambil sampel dari semester lima keatas karena pemilihan anggota kepemimpinan organisasi yang dipilih hanya dari semester lima keatas.
Pada penelitian ini kami mengambil sampel sebanyak 60 orang, yang terdiri dari 30 mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan 30 mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi.

C. Metode Pengumpulan Data
Sehubungan dengan penelitian, maka karakter populasi sampel penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kuisioner dan wawancara yang dilakukan bersama-sama dengan penjelasan, bahwa semua data utama dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Dan juga penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat komparasional, yaitu memperbandingkan dan juga mencari apakah ada perbedaan prestasi antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi.
Dalam pengambilan data yang kami minta atau jika kami ingin menggali informasi dalam penelitian ini, kami meminta kepada para sampel untuk mengisi kuisioner yang telah kami susun secara sistemik dengan memilih jawaban alternatif yang telah kami sediakan.
Pernyataan yang diberikan oleh para responden kami beri skor sesuai dengan kategori, mulai dari yang positif hingga sampai yang paling negatif. Skor yang paling positif kami beri nilai 5 (lima) untuk jawaban A dan nilai yang terendah 2 (dua) yakni untuk jawaban D.
D. Identifikasi Variabel Penelitian
Ø  Variable bergantung : Prestasi mahasiswa
Ø  Variable bebas          : Keaktivan berorganisasi mahasiswa
a.       Aktif dalam organisasi
b.       Tidak aktif dalam organisasi 
E.  Definisi Operasional
·         Prestasi
Prestasi dalam hal ini yaitu penguasaan atau keterampilan yang dikembangkan dalam mata kuliah, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang dilakukan oleh dosen terkait. Sedangkan prestasi yang dimaksudkan dalam penelitian kami adalah prestasi yang mampu kita lihat, dengan melihat berbagai indikator dan salah satunya adalah dengan melihat nilai akademik yang diperoleh mahasiswa.

Menurut (http:sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertianprestasi) bahwa prestasi adalah sesuatu yang kita peroleh setelah kita melakukan suatu usaha yang telah kita usahakan secara maksimal. Prestasi dapat kita ketahui setelah seorang dosen atau lembaga melakukan suatu evaluasi sehingga mampu mengetahui standar kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri.
Dengan pengertian diatas, maka kita mampu menarik sebuah kesimpulan bahwa prestasi adalah suatu hasil yang dapat dinilai, bahwa hasil yang dihasilkan adalah memenuhi standart atau bahkan melampaui standart yang dibuat oleh suatu organisasi atau lembaga.
Dalam berprestasi tentunya banyak faktor yang mempengaruhi, yakni terdapat dua faktor, yaitu faktor intern dan ekstern.
1.      Faktor Intern
Faktor yang timbul dari dalam diri individu masing-masing, adapun yang bisa digolongkan dalam faktor ini adalah intelegensi, minat, dan bakat dari mahasiswa itu sendiri.

Ø  Intelegensi atau tingkat kecerdasan
Intelegensi adalah kemampuan memahami sesuatu disertai dengan kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Menurut Muhibbin (199:135), beliau berpendapat bahwa semakin tinggi intelegensi mahasiswa, maka semakin besar peluang mereka dalam meraih sukses. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi mahasiswa, maka semakin kecil pula peluang mereka dalam meraih kesuksesan.
Dari paparan para ahli di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa intelegensi merupakan aspek penting yang akan mempengaruhi prestasi yang diraihnya.
Ø  Bakat
Bakat adalah pembawaan tertentu yang mempunyai nilai lebih dari orang lain. Hal ini sama dengan yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28). Beliau mengatakan bakat dalam hal ini adalah merupakan lebih dekat dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan yang dimiliki oleh seseorang. Sedangkan menurut Syah Muhibbin, beliau mengatakan bahwa Bakat adalah kemampuan dalam melakukan suatu aktivitas tanpa disertai dengan latihan yang banyak dan ekstra.
Dari hal-hal yang telah diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa bakat adalah bagan yang tidak bisa kita abaikan begitu saja, karena tanpa adanya bakat yang mumpuni dan diasah serta dijaga bakat yang dimiliki seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai prestasi yang lebih gemilang dari pada kompetitor-kompetitor yang ada.
Ø  Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap memperhatikan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki sesorang dan mereka tidak bosan dalam melakukan semua itu dan juga disertai rasa gembira dalam melakukan segala aktivitas yang berkaitan dengan hal yang disukainya.
Menurut Winkel (1996:24), minat adalah kecenderungan menetap dalam subyek yang merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang dengan hal tersebut. Dan minat ini adalah merupakan kunci yang harus dimiliki oleh insan pelajar. Baik yang duduk di bangku perkuliahan atau dimana saja yang berkaitan dengan pendidikan harus memiliki minat yang tinggi, sehingga mampu meraih prestasi yang gemilang di masa mendatang.
2.      Faktor Ekstern
Yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi dan asalnya berasal dari luar dirinya. Terdapat banyak faktor, diantaranya adalah pengalaman-pengalaman yang pernah dialami oleh mahasiswa itu sendiri, keadaan keluarga, dan juga lingkungan sekitar tempat seorang mahasiswa menimba ilmu.
Pengaruh lingkungan ini dapat berpengaruh positif dan tidak ada pemaksaaan kepada suatu individu. Menurut Slameto (1995:60), beliau mengatakan faktor ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi ada 3, yakni keadaan keluarga, keadaan tempat belajar, dan lingkungan masyarkat.



Ø  Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tempat dimana manusia dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana dijelaskan oleh Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama dalam negeri ini. Keluarga memang bagian terkecil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi mempunyai andil yang sangat besar dalam menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Keluarga juga berkewajiban memberikan rasa aman terhadap anak, sehingga anak ini mampu tumbuh aktif dan berprestasi.
Dalam hal ini, Hasbullah juga mengatakan bahwa keluarga adalah pendidikan pertama yang ada dalam negara dan keluarga pula yang menjadi patokan pertama dalam menanamkan fondasi keagamaan.
Oleh karena itu, orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan, maka dari itulah diperlukan sinergitas yang kuat agar tercipta anak-anak yang membanggakan untuk bangsa dan negara.

Ø  Lingkungan belajar formal
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menumbuhkan jiwa-jiwa berprestasi. Karena itu sekolah harus mampu mendorong agar mereka menjadi insan-insan berprestasi.
Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian kurikulum dan pelajaran. Dalam hal ini hubungan antara dosen dan mahasiswa juga mampu mampengaruhi hasil belajar mahasiswa. Menurut Kartonoi (1995:6), beliau mengatakan dosen dituntut untuk menguasai mata kuliah yang akan diajarkan dan memiliki metode mengajar yang tepat.
Ø  Keaktivan dalam organisasi
Berdasarkan data penelitian, ditemukan bahwa motivasi seseorang ikut serta dalam organisasi untuk mendapatkan kecakapan yang tidak mungkin didapatkan di bangku perkuliahan. Kecakapan tersebut meliputi, kecakapan mengatur waktu, kecakapan birokrasi, dan kecakapan lainnya.
Motivasi untuk ikut dalam organisasi adalah untuk memperoleh eksistensi dan akalisasi diri dalam lingkungan dimana mereka berada. Melalui organisasi, mahasiswa percaya bahwa potensi tersebut dapat diolah dan dikembangkan secara kreatif sehingga memberikan kelebihan tersendiri bagi mahasiswa. Selain untuk mengembangkan potensi, motivasi lain yang mendasari mahasiswa untuk berorganisasi adalah untuk mencapai sebuah prestasi. Bagi mahasiswa yang aktif beroganisasi, prestasi akademis maupun non-akademis menjadi sebuah kebanggaan tersendiri karena ia memiliki kemampuan yang tidak hanya di ukur dari aspek kognitif saja, tetapi ia juga bisa membuktikan kemampuan tersebut secara aplikatif dan praktis.
Seorang mahasiswa akan memperoleh nilai tambah jika ia tidak hanya sibuk dengan nilai akademis, tetapi juga aktif berorganisasi, karena dengan berorganisasi seseorang akan terbiasa bekerjasama dengan orang lain (work as a team), memiliki jiwa kepemimpinan (work as a leader), dan terbiasa bekerja dengan manajemen (work with management). Kemampuan tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia yang sebenarnya. Tetapi kadang seorang mahasiswa aktivis organisasi menemui kendala dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi.


BAB IV
PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian
a.      Sejarah Singkat IAIN Sunan Ampel
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel atau yang biasa disingkat dengan sebutan IAIN Sunan Ampel adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mengkhususkan kajiannya dalam bidang studi Islam. Pada akhir dekade 1950, beberapa tokoh masyarakat Muslim Jawa Timur mengajukan gagasan untuk mendirikan perguruan tinggi agama Islam yang berlaung di bawah Departemen Agama. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, mereka menyelenggarakan pertemuan di Jombang pada tahun 1961. Dalam pertemuan itu, Profesor Soenarjo, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, hadir sebagai narasumber untuk menyampaikan pokok-pokok pikiran yang diperlukan sebagai landasan berdirinya perguruan tinggi agama Islam yang dimaksud. Dalam sesi akhir pertemuan bersejarah tersebut, forum mengesahkan beberapa keputusan penting yaitu:
(1) Membentuk Panitia Pendirian IAIN
(2) Mendirikan Fakultas Syariah di Surabaya, dan
3) Mendirikan Fakultas Tarbiyah di Malang.
Selanjutnya, pada tanggal 9 Oktober 1961, dibentuk Yayasan Badan Wakaf Kesejahteraan Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah yang menyusun rencana kerja sebagai berikut :
  • Mengadakan persiapan pendirian IAIN Sunan Ampel yang terdiri dari Fakultas Syariah di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah di Malang.
  • Menyediakan tanah untuk pembangunan Kampus IAIN seluas 8 (delapan) Hektar yang terletak di Jalan A. Yani No. 117 Surabaya.
  • Menyediakan rumah dinas bagi para Guru Besar.
Pada tanggal 28 Oktober 1961, Menteri Agama menerbitkan SK No. 17/1961, untuk mengesahkan pendirian Fakultas Syariah di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah di Malang. Kemudian pada tanggal 01 Oktober 1964, Fakultas Ushuluddin di Kediri diresmikan berdasarkan SK Menteri Agama No. 66/1964.
Berawal dari 3 (tiga) fakultas tersebut, Menteri Agama memandang perlu untuk menerbitkan SK Nomor 20/1965 tentang Pendirian IAIN Sunan Ampel yang berkedudukan di Surabaya, seperti dijelaskan di atas. Sejarah mencatat bahwa tanpa membutuhkan waktu yang panjang, IAIN Sunan Ampel ternyata mampu berkembang dengan pesat. Dalam rentang waktu antara 1966-1970, IAIN Sunan Ampel telah memiliki 18 (delapan belas) fakultas yang tersebar di 3 (tiga) propinsi, yaitu di propinsi Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Namun demikian, ketika akreditasi fakultas di lingkungan IAIN diterapkan, 5 (lima) dari 18 (delapan belas) fakultas tersebut ditutup untuk digabungkan ke fakultas lain yang terakreditasi dan berdekatan lokasinya. Selanjutnya dengan adanya peraturan pemerintah nomor 33 tahun 1985, Fakultas Tarbiyah Samarinda dilepas dan diserahkan pengelolaannya ke IAIN Antasari Banjarmasin. Disamping itu, fakultas Tarbiyah Bojonegoro dipindahkan ke Surabaya dan statusnya berubah menjadi fakultas Tarbiyah IAIN Surabaya. Dalam pertumbuhan selanjutnya, IAIN Sunan Ampel memiliki 12 (dua belas) fakultas yang tersebar di seluruh Jawa Timur dan 1 (satu) fakultas di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kini, IAIN Sunan Ampel terkonsentrasi hanya pada 5 (lima) fakultas induk yang semuanya berlokasi di kampus Surabaya.
b.      Visi dan misi IAIN Sunan Ampel
Visi
Menjadi pusat pengembangan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner yang unggul dan kompetitif
Misi
·         Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman, sosial dan humaniora yang memiliki keunggulan dan daya saing
·         Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman, sosial, dan humaniora yang relevan dengan kebutuhan masyarakat
·         Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat berbasis religiusitas
·         Menghasilkan lulusan yang memiliki standar kompetensi akademik dan profesional
c.     Sejarah singkat Fakultas Dakwah
Fakultas Dakwah Surabaya lahir di lingkungan IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 1970 dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI  nomor : 256 tahun 1970, tertanggal 30 September 1970.
Pada tahun 1971-1974 Fakultas Dakwah mempunyai dua jurusan, yaitu Retorika dan Jurnalistik. Sebagai upaya pengembangan pada tahun 1982 dibentuk dua jurusan, yaitu Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM) dan Jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama Islam (PPAI). Kemudian pada tahun 1997 berkembang lagi menjadi empat jurusan. Dua jurusan berubah nama, yaitu dari Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM) menjadi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) dan Jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama Islam (PPAI) menjadi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Sedangkan  dua jurusan yang baru adalah Jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).
Pada tahun 2001 Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal  Pembinaan Pendidikan Tinggi dengan nomor surat 2981/D/T/2001 tertanggal 18 September 2001, secara resmi merekomendasikan berdirinya Program Studi Umum, yaitu Program Studi  Sosiologi, Ilmu Komunikasi, dan Psikologi di Fakultas Dakwah Surabaya. Hal ini juga diperkuat oleh Surat Keputusan  tentang penyelenggaraan program studi umum yang dikeluarkan oleh Departemen Agama melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam pada tanggal 29 Nopember 2001 dengan nomor : E/283/2001.

d.    Visi dan misi fakultas dakwah
Visi Fakultas Dakwah
Menjadi Pusat Pengembangan Ilmu Dakwah dan Ilmu Sosial yang Unggul dan Kompetitif
 Misi Fakultas Dakwah
1.      Menyelenggarakan pendidikan ilmu dakwah dan ilmu sosial yang memiliki keunggulan dan daya saing internasional.
2.      Mengembangkan riset ilmu dakwah dan ilmu sosial yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3.      Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat muslim sesuai dengan kompetensi jurusan dan program studi.
            e.       Prosedur pelaksanaan penelitian
           Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
·         Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini yang dilakukan peneliti adalah :
1.      Menyusun alat ukur
Sebelum alat ukur dibuat, maka hal pertama yang kami lakukan adalah menentukan aspek-aspek dari suatu alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini hanya ada satu, yakni skala perbedaan prestasi antara mahasiswa aktif dan non-aktif dalam organisasi yang berupa data angket. Skala perbedaan prestasi disusun atas lima indikator, yakni indeks prestasi, keaktifan dalam perkuliahan, keaktifan kelas, penggunaan waktu belajar, dan peran buku dalam belajar. Skala ini terdiri dari 10 buah item pertanyaan.
2.      Penyebaran data
Penyebaran data perbedaan prestasi mahasiswa aktivis dan non-aktivis yang dilakukan di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tanggal 10 Oktober 2011 kepada 60 mahasiswa, dan semua data terkumpul sampai tanggal 14 Oktober 2011.

·         Tahap Pelaksanaan
Pengumpulan data penelitian dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2011 pada mahasiswa fakultas dakwah.
B.  Paparan Hasil Penelitian
Dari hasil analisa data yang kami lakukan, banyak fakta yang kami temukan berkenaan dengan prestasi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi maupun yang tidak aktif. Prestasi yang kami teliti dalam hal ini bukan hanya berkenaan dengan IP (indeks prestasi), melainkan dengan hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana proses pencapaian prestasi yang dicapai oleh mahasiswa yang bersangkutan tersebut, yang meliputi literatur yang di baca, keaktifan dalam perkuliahan, pemanfaatan waktu belajar, dan kedisiplinan dalam mengikuti perkuliahan. Sehingga menghasilkan IP (Indeks Prestasi) yang diharapkan.
Salah satu tujuan penelitian yang kami lakukan adalah untuk mengetahui bagaimanakah prestasi yang dihasilkan oleh mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi dan bagaimana pula prestasi yang dihasilkan oleh mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi sehingga dapat kami gambarkan dengan rumusan mean sebagai berikut;
Skor rata-rata mahasiswa yang aktif:

 =
   
Dari penghitungan diatas, dapat kita lihat bahwa prestasi yang diperoleh oleh mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi adalah dengan skor rata-rata yaitu 36,27 dengan skor total terendah 31 dan total tertinggi 42. Sedangkan rata-rata IP terendah milik mahasiswa yang aktif berorganisasi adalah 3,0 - 3,5 dan rata-rata IP tertinggi yang dimiliki mahasiswa aktif organisasi sama yaitu 3,0 – 3,5.

Skor rat\a-rata mahasiswa yang non-aktif:

 =
 
Dari penghitungan diatas dapat kita lihat bahwa prestasi yang diperoleh oleh mahasiswa yang non-aktif dalam berorganisasi adalah dengan skor rata-rata yaitu 35,67 dengan skor total terendah 29 dan total tertinggi 44. Adapun rata-rata IP terendah yaitu 2,5 – 2,9 dan rata-rata IP tertinggi yaitu 3,0 – 3,5.
Jika kita melihat dari hasil uji statisik yang kami ujikan dengan menggunakan bantuan SPSS Windows, dihasilkan suatu kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara prestasi mahasiswa yang aktif dan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi. Dan juga dapat dilihat dari SPSS Windows bahwa tingkat signifikansi dalam penelitian ini dengan tingkat kesalahan atau resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standart yang sering digunakan dalam penelitian).[4]
Perbedaan indeks prestasi antara kedua mahasiswa yang kami teliti disebabkan karena perbedaan dari pemanfaatan waktu dan keaktifan dalam perkuliahan. Dalam hal ini, kami menganggap bahwa pemanfaatan waktu dan keaktifan dalam perkuliahan merupakan prestasi yang patut diapresiasi. Bisa jadi hal ini disebabkan karena faktor keikutsertaan mereka (aktivis) dalam berorganisasi. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh kelompok kami yang menunjukkan bahwa rata-rata skor yang dimiliki oleh aktivis lebih tinggi dari mereka yang tidak mengikuti organisasi.
Banyak indikator yang kami gunakan untuk menguji prestasi yang dihasilkan oleh mahasiswa. Diantaranya sebagaimana di atas indikatornya adalah keaktifan dalam perkuliahan dan pemanfaatan waktu belajar dan juga buku-buku yang dijadikan media dalam pembelajaran. Karena buku adalah salah satu bentuk yang dapat dijadikan ukuran dalam menentukan prestasi mahasiswa.
Fakta yang kami temukan bahwa mahasiswa fakultas dakwah melalui sampel yang kami teliti, kami dapat simpulkan bahwa mahasiswa fakultas dakwah mempunyai minat baca yang cukup tinggi. Hal ini dapat kita ketahui dari mayoritas 54% (mahasiswa yang aktif 43% dan yang tidak aktif 11%) jawaban yang diberikan oleh responden, sebagian besar menunjukkan suka membaca literatur dan media cetak yang diperlukan dalam menunjang perkuliahan.



C.    Analisa Data
     a)      Tabel Hasil Penelitian Tiap Responden
Tabel ini dilakukan untuk mengetahui Skor atau jumlah total tiap masing-masing responden agar mudah untuk dimasukkan kedalam rumusan SPSS  versi 18. Berikut tabel hasil penelitian tiap responden :
No
Responden
Organisasi
Skor Untuk Item No.
Skor Total
Aktif
Non Aktif
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
ü   

4
3
2
2
3
3
4
3
4
5
33
2
ü   

4
3
3
3
3
5
5
4
4
4
38
3
ü   

4
3
4
5
3
3
5
5
4
4
40
4
ü   

4
2
4
3
3
2
4
3
5
2
32
5
ü   

5
2
3
2
3
4
4
4
4
4
35
6
ü   

4
3
4
2
5
3
4
3
2
4
34
7
ü   

4
3
4
3
5
4
3
3
4
5
38
8
ü   

5
2
3
3
5
5
4
4
4
4
39
9
ü   

2
2
3
2
5
3
3
4
3
5
32
10
ü   

4
3
3
4
3
3
2
2
5
2
31
11
ü   

4
3
2
3
3
5
5
4
4
5
38
12
ü   

4
3
2
3
3
3
4
3
4
5
34
13
ü   

5
2
2
2
4
4
5
5
5
5
39
14
ü   

5
3
3
3
5
3
5
4
2
4
37
15
ü   

4
3
5
3
3
4
4
4
2
5
37
16
ü   

4
3
2
3
5
5
5
3
5
5
40
17
ü   

4
3
2
3
5
5
5
5
4
4
40
18
ü   

5
2
3
4
5
5
5
4
5
4
42
19
ü   

4
3
3
3
5
5
5
5
4
4
41
20
ü   

4
2
2
2
5
5
2
5
5
5
37
21
ü   

2
3
3
3
3
3
4
5
5
5
36
22
ü   

4
2
2
2
5
5
2
4
4
5
35
23
ü   

4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
35
24
ü   

4
2
2
2
5
4
5
3
2
5
34
25
ü   

4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
26
ü   

4
3
3
3
4
3
4
3
4
2
33
27
ü   

4
2
2
2
5
5
2
5
5
5
37
28
ü   

5
2
5
4
2
2
2
2
3
4
31
29
ü   

4
2
2
2
3
3
4
5
4
5
34
30
ü   

5
2
2
2
3
3
5
5
5
5
37
Jumlah
30












31

ü   
4
3
3
2
5
5
4
3
3
2
34
32

ü   
5
2
2
5
5
5
4
4
5
5
42
33

ü   
5
4
3
4
5
4
4
4
2
4
39
34

ü   
3
3
4
4
2
2
4
2
3
4
31
35

ü   
4
4
4
4
3
2
4
2
3
2
32
36

ü   
4
2
3
3
5
5
2
3
3
5
35
37

ü   
4
3
2
5
3
3
3
3
4
2
32
38

ü   
4
2
3
4
5
2
2
2
2
4
30
39

ü   
4
2
2
3
3
3
5
4
4
2
32
40

ü   
4
3
2
3
3
3
5
3
3
2
31
41

ü   
4
2
2
3
3
3
5
5
5
4
36
42

ü   
3
4
4
5
5
5
2
3
3
4
38
43

ü   
4
2
2
2
3
3
5
4
5
5
35
44

ü   
4
2
2
3
3
3
4
3
3
4
31
45

ü   
4
2
3
3
5
3
4
5
3
2
34
46

ü   
4
2
3
3
5
5
3
2
3
5
35
47

ü   
3
4
4
3
3
2
4
2
3
4
32
48

ü   
4
2
5
2
4
3
3
4
3
5
35
49

ü   
4
3
4
5
5
4
5
5
5
4
44
50

ü   
4
3
4
5
5
3
4
3
4
4
39
51

ü   
4
2
3
4
3
4
4
3
4
4
35
52

ü   
4
2
3
3
3
3
3
3
4
5
33
53

ü   
4
2
4
4
4
4
3
3
3
5
36
54

ü   
4
2
3
3
5
2
4
4
4
3
34
55

ü   
4
2
3
3
5
5
5
3
3
2
35
56

ü   
5
4
5
4
5
5
4
2
3
3
40
57

ü   
2
2
5
4
3
3
2
2
3
3
29
58

ü   
2
2
2
2
5
5
4
4
5
3
34
59

ü   
4
2
3
3
5
5
5
3
3
2
35
60

ü   
4
3
4
5
5
4
5
5
5
4
44
Jumlah

30














    Dari tabel hasil penelitian di atas, semua jumlah hasil tiap responden akan di masukkan kedalam rumusan SPSS versi 18 yaitu menggunakan teknik analysis compare means Independent Samples T-Test yang akan di gambarkan pada hasil uji statistik. 
     b)      Hasil Uji Statistik
Group Statistics

Aktifitas Organisasi
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
IP Kumulatif
dimension1
aktif
30
36.27
3.129
.571
nonaktif
30
35.07
3.859
.705
       
Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F
Sig.
T
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower
Upper
IP Kumulatif
Equal variances assumed
.104
.749
1.323
58
.191
1.200
.907
-.616
3.016
Equal variances not assumed



1.323
55.622
.191
1.200
.907
-.617
3.017

            Hasil uji statistik ini menggunakan taraf signifikan 5%  yang berarti Ho = ditolak dan H1 = diterima. Jadi hasil dari kesimpulan adalah H1 yaitu diterima, dimana dalam penelitian ini terdapat perbedaan.



F.     Kuisioner
a.       Identitas Kuisioner
Nama                     :
Jurusan                  :
Organisasi             : a. Aktif                      b. Tidak Aktif
Ø  IP
1.      Berapakah IP Anda saat semester 4 ?
a.       3,6 – 4,0
b.      3,0– 3,5
c.       2,52,9
d.      < 2,5
2.      Apakah nilai Anda turun saat mulai aktif mengikuti organisasi ?
a.       Ya
b.      Sering
c.       Kadang-kadang
d.      Tidak Pernah
Ø  Keaktifan dalam Perkuliahan
3.      Apakah Anda sering absen di perkuliahan ?
a.       Ya
b.      Sering
c.       Kadang-kadang
d.      Tidak Pernah
4.      Apakah Anda sering terlambat mengikuti perkuliahan ?
a.       Ya
b.      Sering
c.       Kadang-kadang
d.      Tidak Pernah
Ø  Keaktifan dalam Kelas
5.      Apakah Anda aktif dalam tanya-jawab pada saat diskusi ?
a.       Ya
b.      Sering
c.       Kadang-kadang
d.      Tidak Pernah
6.      Apakah Anda sering memberikan masukan pada saat diskusi ?
a.       Ya
b.      Sering
c.       Kadang-kadang
d.      Tidak Pernah
Ø  Penggunaan Waktu Belajar
7.      Berapa kali Anda belajar dalam seminggu ?
a.       >5 kali
b.      3 kali
c.       2 kali
d.      < 2 kali
8.      Berapa lama Anda belajar dalam sehari ?
a.       >30 menit
b.      20 menit– 30 menit
c.       15 menit– 20 menit
d.      <10 menit
Ø  Peran Buku dalam Belajar
9.      Berapa banyak buku yang Anda baca dalam sebulan terakhir ?
a.       >3 buku
b.      2 buku
c.       1 buku
d.      Tidak Sama Sekali
10.  Buku apakah yang Anda baca ?
a.       Literatur
b.      Koran
c.       Majalah
d.      Novel / Komik
Skor Untuk Item Jawaban  Kuisioner :
 A = 5                   C = 3
 B = 4                   D = 2


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka terdapat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara mahasiswa yang aktif dan non-aktif dalam hal yang dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1.      Dari hasil analisa data yang kami analisa menunjukkan bahwa prestasi yang dimiliki oleh mahasiswa yang aktif lebih baik daripada prestasi yang dimiliki oleh mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi.
2.      Ada perbedaan yang cukup signifikan antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan tidak aktif dalam organisasi. Dalam hasil uji analisis perbedaannya sebesar 0,749.
3.      Dari rata-rata yang dihasilkan melalui SPSS Windows menghasilkan rata-rata 36,27 dengan skor total terendah 31 dan total tertinggi 42 untuk mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Sedangkan mahasiswa non-aktif menghasilkan rata-rata 35,67 dengan skor total terendah 29 dan total tertinggi 44.

B.     Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka kami akan memberikan saran buat peneliti selanjutnya, baik pihak fakultas ataupun bagi mahasiswa sendiri. Adapun saran-saran tersebut adalah:
1.    Saran untuk peneliti selanjutnya yang membuat penelitian sejenis, maka kami sarankan agar:
·         Mengontrol faktor-faktor lain yang dapat mengetahui prestasi mahasiswa, baik prestasi akademik maupun yang non-akademik.
·         Menggunakan subyek penelitian lain dari lokasi penelitian yang lain yang lebih luas untuk dibandingkan hasilnya.
·         Sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang proposional, baik dari segi usia maupun dari jenis kelamin, agar lebih merata dan mendapatkan hasil yang representatif
2.    Bagi Fakultas, agar memberikan fasilitas yang mampu memfasilitasi para mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Karena mereka adalah merupakan kader-kader yang mempunyai kelebihan dibandingkan mahasiswa lainnya. Agar mereka mampu memanfaatkan waktu yang ada dan mampu lulus sesuai dengan target yang dicanangkan oleh fakultas dan Universitas.
3.    Bagi mahasiswa, agar tidak memandang sebelah mata kepada mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Karena terbukti prestasi yang mereka hasilkan lebih baik daripada mereka yang tidak aktif dalam berorganisasi tanpa memandang bermaksud menyinggung bagi mereka yang tidak aktif dalam berorganisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Chudlori, Abd. Rahman. 2011. Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Manajemen Dakwah. Surabaya: Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
As’ari, D.K. 2001. Mengenal Mahasiswa dan Seputar Organisasinya. Available FTP: Pena-deni.
Priyanto, Duwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: MediaKom.
Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
www//http: Abdul Haris Zuhad, 2010. Undergraduate theses from JPTIAIN. FAKULTAS Tarbiyah IAIN Walisongo

futnot

[1] http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_1/Pertanyaan_Kebahasaan
[2] Forum Pendidikan Kesejahteraan Universitas Pendidikan Indonesia, 2007
[3]www//http: Abdul HarisZuhad, 2010.Undergraduate theses from JPTIAIN. FAKULTAS Tarbiyah IAIN Walisongo
[4] Duwi Priyanto. 2009. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: MediaKom. Hal 96

3 komentar:

http://www.facebook.com/theicol