SEJARAH FILSAFAT ILMU
NO
|
TOKOH
|
THN
|
ALIRAN
|
PEMIKIRAN
|
|
ZAMAN
KLASIK (SEBELUM MASEHI)
|
|||||
1.
|
Thales
|
(±
624-546 SM)
|
Helenisme
|
Bahwa
prinsip itu adalah air, air sumber kehidupan
|
|
2.
|
Anaximander
|
(±
610-540 SM)
|
Kosmologi
|
Segala
sesuatu berasal dari "yang tak terbatas",
|
|
3.
|
Anaximenes
|
(±
585-525 SM)
|
Kosmologi
|
Udara-lah yang merupakan unsur induk segala
sesuatu.
|
|
4.
|
Pythagoras
|
(572-497
SM)
|
|
Suatu
gejala fisis dikusai oleh hukum matematis. Bahkan katanya segala-galanya
adalah bilangan.
|
|
5.
|
Herakleitos
|
SM
|
|
Api sebagai
dasar segala sesuatu.
|
|
6.
|
Parmenides
|
SM
|
|
Bahwa
yang ada itu ada, yang tidak ada itu tidak ada. Konsekuensi dari pernyataan
ini adalah yang ada 1) satu dan tidak terbagi, 2) kekal, tidak mungkin ada
perubahan, 3) sempurna, tidak bisa ditambah atau diambil darinya, 4) mengisi
segala tempat
|
|
7.
|
Empedokles
|
SM
|
Pluralisme
|
Realitas
terdiri dari banyak unsur. Empedokles menyatakan bahwa realitas terdiri dari
empat rizomata (akar) yaitu api, udara, tanah dan air.
|
|
8.
|
Anaxagoras
|
SM
|
Pluralisme
|
Setiap
unsur hanya memiliki kualitasnya sendiri seperti api adalah panas dan air
adalah basah.
|
|
9.
|
Epikuros,
Leukippos
dan Demokritos
|
SM
|
|
Realitas
terdiri dari banyak unsur yang tak dapat dibagi-bagi lagi, karenanya
unsur-unsur terakhir ini disebut atomos.
|
|
10.
|
Socrates
|
(±
470-399 SM)
|
|
Perpaduan antara filsafat alam dan filsafat tentang manusia. Ajaran dan
kehidupan adalah satu dan tak dapat dipisahkan dengan lainnya.
|
|
11.
|
Plato
|
(429-
347 SM)
|
Illuminasionis
|
Filsafat
pada intinya tidak lain daripada dialog, dan filsafat seolah-olah drama yang
hidup, yang tidak pernah selasai tetapi harus dimulai kembali.
Ada tiga ajaran pokok dari plato yaitu tentang idea, jiwa dan metode pengetahuan. |
|
12.
|
Aristoteles
|
(384-322
SM)
|
Peripatis
|
Pembagian filsafat menjadi 2, yaitu teoritis dan praktis. Teoritis mencakup
logika, metafisika, dan fisika. Praktis mencakup etika, ekonomi, dan politik.
|
|
13.
|
Marcus
Tullius Cicero
|
(106-43
SM)
|
Stoicisme
|
Semua
manusia mempunyai sekumpulan ide yang umum. Ide-ide itu berperan dalam
synkatathesis (penerimaan proporsi-proporsi kebenaran).
|
|
PERIODE ABAD PERTENGAHAN
|
||||
14.
|
Plotinos
|
(205-270)
|
|
Seluruh
kenyataan merupakan suatu proses "emanasi" (penampakan) yang
berasal dari yang esa dan yang kembali ke yang esa.
|
15.
|
al-Kindi
|
(801-866)
|
|
Metode
logika untuk mencari kebenaran, matematika dan fisika.
|
16.
|
Al-Farabi
|
(870-950)
|
|
Al-farabi
yang mengeksplorasi ilmu geometri dan mekanika sekaligus ia seorang
|
17.
|
Ibn
Sina
|
(980-1037)
|
|
Ibn shina
dikenal sebagai peletak dasar kaidah kedokteran dengan kitabnya yang berjudul
qanun fi al-thibb
|
Abad XVII- XIX (ABAD MODERN)
|
||||
18.
|
Rene Descartes
Benedictus
G.W. Leibniz
Blaise Pascal
|
(1596-1650)
(1596-1650)
(1646-1716)
(1623-1662)
|
Rasionalisme
|
Filsafat rasionalisme sangat
menjunjung tinggi akal sebagai sumber dari segala pembenaran. Segala sesuatu
harus diukur dan dinilai berdasarkan logika yang jelas. Titik tolak pandangan
ini didasarkan kepada logika matematika.
|
19.
|
John Locke
George Berkeley
David Hume
|
(1632-1704)
(1685-1753)
(1711-1776)
|
Empirisme
|
Menyatakan
bahwa tidak ada sesuatu dalam pikiran kita selain didahului oleh pengalaman.
|
20.
|
Immanuel Kant
|
(1724-1804)
|
Transendental atau Filsafat
Kritisisme.
|
Pengetahuan
harusnya sintesis a priori, yakni pengetahuan harus bersumber dari rasio dan
empiris dan sekaligus bersifat apriori dan aposteriori.
|
copas tugas
BalasHapus