Hukum Mencukur rambut kemaluan
Tuhan Yang Maha Esa memberikan rambut
pada beberapa bagian tubuh manusia. seperti di bagian kepala, bagian
atas mata atau alis, atas mulut atau kumis, bawah mulut atau jenggot dan
ada juga di bagian sekitar kemaluan. Tuhan bukan tanpa alasan
memberikan rambut di beberapa daerah tubuh tersebut. Rambut tersebut
mempunyai fungsi tersediri pada setiap bagiannya.
Fungsi rambut kemaluan
Bagian kemaluan merupakan salah satu
bagian tubuh manusia yang sangat sensitif, selain itu pada kemaluan
manusia juga terdapat
kelenjar yang penting bagi tubuh. Menurut info dari sidomi fungsi rambut kemaluan adalah sebagai penjaga kelembaban.
kelenjar yang penting bagi tubuh. Menurut info dari sidomi fungsi rambut kemaluan adalah sebagai penjaga kelembaban.
Fungsi sebagai penjaga kelembaban ini
sangat dirasakan oleh masyarakat yang dulunya belum mengenal pakaian.
Dari sisi kesehatan rambut tersebut akan berfungsi sebagai pemberi
kelembaban. dari sisi esetika, rambut berfungsi sebagai penutup
kemaluan. Jadi bagi mereka yang belum mengenal, tidak mencukur rambut kemaluan adalah hal yang wajar.
Namun karena perkembangan zaman yang semakin maju, sudah tidak ada lagi masyarakat yang tidak mengenal pakaian. Fungsi rambut kemaluan pun tergantikan oleh pakaian, baik sebagai penjaga kelembaban dan juga dari estetika.
Mencukur rambut kemaluan menurut kesehatan
Jadi karena kita telah mengenal pakaian,
untuk alasan kesehatan dan estika, sangat dianjurkan untuk memendekkan
atau mencukur rambut atau bulu kemaluan. Karena ketika kita berkeringan,
ada kemungkinan bahwa bulu atau rambut pada kemaluan bisa menjadi
tempat kuman bersarang, tentunya hal ini akan menyebabkan masalah
kesehatan bagi area kemaluan kita.
Mencukur rambut kemaluan menurut islam
Di atas telah dibahas mencukur rambut kemaluan
dari sudut pandang kesehatan. Lalu bagaimana dengan sudut pandang agama
Islam. Mencukur rambut kemaluan menurut islam adalah sunnah. Ini
berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “Lima hal yang
termasuk sunah fitra: mencukur bulu kemaluan, berkhitan, memendekkan
kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku” (HR Jama’ah)
“Agar kesemuanya itu tidak melebihi 40 malam.” (HR Ahmad, Abu Daud, dll)
Memendekkan atau mencukur di sini
maksudnya tidak hanya menggunakan alat tajam seperti pisau cukur. Bisa
juga di cabuti atau dipotong menggunakan gunting, atau bisa menggunakan
juga cara lainnya memang ada dan tidak beresiko pada kesehatan. (Y)
waduuuh
BalasHapusasa
BalasHapus